KOMPAS.com – Puasa bagi anak-anak hukumnya tidak wajib. Namun, tidak jarang orang tua mulai mengajarkan anaknya berpuasa selama Ramadhan.
Berpuasa Ramadhan bagi anak-anak bukan hal mudah. Pasalnya anak-anak cenderung lebih aktif sehingga membutuhkan energi dan cairan yang lebih banyak.
Kebutuhan tersebut tentunya akan sulit terpenuhi ketika anak-anak sedang berpuasa.
Keinginan untuk belajar berpuasa tidak hanya datang dari orang tua, tetapi juga bisa datang dari anak itu sendiri.
Dilansir dari Al Arabiya, berikut beberapa tips untuk menjaga kesehatan anak saat puasa:
Baca juga: Manfaat Puasa bagi Anak, Apa Saja?
Mengajarkan puasa kepada anak-anak tidak bisa dilakukan secara sepihak. Orang tua harus melibatkan anak ketika ingin mengajarkan puasa.
Dilansir dari Gulfnews, anak yang baru pertama kali puasa dan masih berusia di bawah 10 tahun bisa diajarkan untuk puasa selama setengah hari.
Anak-anak boleh makan pada jam-jam tertentu saja, misalnya saat sahur, siang hari, dan waktu berbuka.
Apabila anak-anak sudah cukup mampu untuk berpuasa selama setengah hari, maka cobalah untuk menambah waktu puasa anak-anak secara bertahap.
Baca juga: Kenapa Kurma Baik untuk Berbuka Puasa? Ini Penjelasan Ahli Gizi
Bagaimanapun, kondisi aktivitas anak-anak yang aktif sangat berpengaruh kepada kesehatannya ketika berpuasa.
Jangan biarkan anak-anak kekurangan energi dan dehidrasi saat menjalankan ibadah puasa.
Oleh karena itu, orang tua sebaiknya memastikan asupan makan anaknya ketika berpuasa.
Ajak anak untuk ikut sahur apabila ingin berpuasa. Tujuannya agar tubuh anak menerima energi untuk beraktivitas seharian.
Dilansir dari Kids Health, orang tua harus memastikan konsumsi makanan anak pada saat sahur dan berbuka tidak berlebihan.
Pasalnya, ketika anak makan secara berlebihan, lambungnya akan terasa penuh sehingga anak tersebut merasa mual.