KOMPAS.com - Banyak negara telah menghapus aturan pembatasan, seiring kondisi pandemi Covid-19 yang semakin terkendali.
Berdasarkan catatan Worldometer, kasus virus corona secara global hingga Senin (18/4/2022) adalah sebagai berikut:
Selain itu ada 42.965.425 kasus aktif, dengan rincian 42.923.170 (99,9 persen) dalam kondisi sedang dan 42.255 (0,1 persen) kondisi kritis.
Baca juga: Menko PMK: Jangan Sampai Mudik Membawa Oleh-oleh Virus
Tren kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia juga terus menurun dalam beberapa pekan terakhir.
Pada Minggu (17/4/2022), Indonesia melaporkan 607 kasus Covid-19.
Tren penurun juga terjadi pada angka kematian akibat Covid-19. Terbaru, sebanyak 22 kematian dilaporkan.
Pemerintah mengatakan, sebagian besar dari mereka yang meninggal belum mendapatkan vaksin lengkap dan memiliki komorbid.
Berikut rincian total seluruh kasus yang sudah dilaporkan hingga Selasa:
Selain itu, Indonesia saat ini juga mencatatkan 58.278 yang tersebar di seluruh daerah.
Baca juga: Epidemiolog Ingatkan Pentingnya Mitigasi Penularan Covid-19 Saat Mudik Lebaran
Dua kandidat vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh unit China National Biotec Group (CNBG) untuk menargetkan varian Omicron telah disetujui untuk uji klinis sebagai booster di Hong Kong.
Para ilmuwan di seluruh dunia berlomba untuk mempelajari suntikan yang ditingkatkan terhadap Omicron, dikutip dari Channel News Asia.
Pasalnya, data menunjukkan bahwa antibodi yang ditimbulkan oleh vaksin sebelumnya mengindikasikan aktivitas yang lebih lemah untuk menetralkan varian yang sangat menular.
Kedua kandidat tersebut mengandung virus Omicron yang tidak aktif atau "dimatikan".
Ini serupa dengan dua vaksin Sinopharm yang digunakan di China.
Sebuah penelitian di Cina menunjukkan bahwa dosis keempat BBIBP-CorV, vaksin Sinopharm yang sudah ada, tidak secara signifikan meningkatkan tingkat antibodi terhadap Omicron.
Para peneliti mengatakan vaksin baru akan menawarkan alternatif yang lebih baik sebagai penguat di masa depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.