Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Kerusuhan di Masjid Al-Aqsa, 152 Orang Terluka akibat Terkena Peluru dan Batu

Kompas.com - 16/04/2022, 08:29 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Setelah selesai melaksanakan shalat Jumat, ribuah warga Palestina berbaris di sekitar lapangan, meneriakkan, “Dengan jiwa kami, dengan darah kami, kami berkorban untuk Anda, Al-Aqsa.”

Mereka juga meneriakkan slogan-slogan untuk mendukung Hamas, kelompok militan Islam yang menguasai Gaza.

Negara tetangga Yordania, yang memiliki perwalian atas situs suci, dan Otoritas Palestina mengeluarkan pernyataan bersama yang menuduh Israel melakukan eskalasi berbahaya dan terkutuk yang mengancam untuk meledakkan situasi.

Mesir juga mengutuk “serangan Israel.”

Baca juga: Konflik Israel-Palestina dan Bentrokan Pasca-gencatan Senjata di Kompleks Masjid Al Aqsa

Sempat negosiasi sebelum kerusuhan memuncak

Pihak berwenang Israel mengatakan bahwa sebelum kekerasan pecah, mereka telah mengadakan negosiasi dengan para pemimpin muslim untuk memastikan ketenangan.

Namun, polisi Israel mengatakan, warga Palestina menimbun batu dan benda lain di dalam kompleks dan melemparkan batu ke Gerbang Mughrabi, yang mengarah ke Tembok Barat, situs suci utama Yahudi, yang memicu kekerasan.

Saksi Palestina, yang berbicara dengan syarat anonim karena masalah keamanan, mengatakan, sekelompok kecil warga Palestina melemparkan batu ke arah polisi Israel, yang kemudian memasuki kompleks dengan paksa, memicu bentok yang lebih luas.

Warga Palestina melihat pengerahan besar-besaran polisi di Al-Aqsa sebagai provokasi.

Baca juga: Saat Satu Per Satu Negara Arab Jatuh ke Pelukan Israel...

Tanggapan Israel

Perdana Menteri baru Israel Naftali Bennett mengadakan pertemuan kabinet pertama di Yerusalem pad Minggu (13/6/2021).AP PHOTO/ARIEL SCHALIT Perdana Menteri baru Israel Naftali Bennett mengadakan pertemuan kabinet pertama di Yerusalem pad Minggu (13/6/2021).

Menteri Keamanan Publik Israel Omer Barlev mengatakan, Israel tidak tertarik dalam kekerasan di tempat suci itu, tetapi polisi terpaksa menghadapi "elemen kekerasan" yang menyerang mereka dengan batu dan batangan logam.

Sebagai orang yang mengawasi kepolisian, Omer mengatakan, Israel berkomitmen untuk kebebasan beribadah bagi orang Yahudi dan Muslim.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan, pihak berwenang sedang bekerja untuk menenangkan keadaan di Temple Mount dan di seluruh Israel.

"Pada saat yang sama, kami siap untuk skenario apa pun,” ujar Naftali.

Baca juga: Menilik Perbandingan Iron Dome Israel dengan Roket Hamas

Protes dan bentrokan selama berminggu-minggu di dalam dan sekitar Masjid Al-Aqsa sejak Ramadhan tahun lalu akhirnya memicu perang Gaza keempat antara Israel dan Hamas.

Kompleks ini dikenal oleh umat Islam sebagai Haram al-Sharif (Tempat Suci) dan juga dianggap, secara keseluruhan, sebagai Masjid Al-Aqsa. Ini adalah situs tersuci ketiga dalam Islam.

Tahun ini, Israel telah mencabut pembatasan dan mengambil langkah lain untuk mencoba dan menenangkan ketegangan menjelang Ramadhan, tetapi kerusuhan dan serangan militer telah membawa siklus kerusuhan lainnya.

Baca juga: Mengenal Iron Dome, Sistem Pertahanan Canggih Israel Lawan Rudal Hamas

AFP/KOMPAS Perubahan Perbatasan Israel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com