Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Corona 12 April: WHO Analisis Sub-varian Covid-19, Lockdown di Shanghai Dicabut meski Kasus Masih Tinggi

Kompas.com - 12/04/2022, 09:31 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi virus corona penyebab Covid-19 masih melanda seluruh dunia.

Penambahan kasus infeksi virus corona juga masih terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Dilansir dari laman worldometers, Selasa (11/4/2022) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 499.632.768 (499 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 449.397.853 (449 juta) pasien telah sembuh, dan 6.205.402 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 44.029.513, dengan rincian 43.984.581 pasien dalam kondisi ringan dan 44.932 dalam kondisi serius.

Baca juga: Ketahui, Ini Efek Samping Vaksin Covid-19 Booster

Update negara dengan kasus Covid-19 terbanyak

Berikut 5 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

  1. Amerika Serikat: 82.090.683 kasus, 1.012.311 orang meninggal, total sembuh 79.931.672
  2. India: 43.036.573 kasus, 521.723 orang meninggal, total sembuh 42.503.383
  3. Brasil: 30.161.205 kasus, 661.389 orang meninggal, total sembuh 29.076.974
  4. Perancis: 26.972.867 kasus, 143.466 orang meninggal, total sembuh 24.198.828
  5. Jerman: 22.771.886 kasus, 132.311 orang meninggal, total sembuh 18.618.400.

Catatan: data yang ditampilkan dapat berubah sewaktu-waktu.

Baca juga: Efek Samping Sinopharm yang Resmi Jadi Regimen Vaksin Booster Covid-19

Upate virus corona di Indonesia

Ilustrasi vaksin booster. Sejumlah fasilitas kesehatan di Pandeglang melayani vaksin booster hingga 30 April 2022 Shutterstock/Fresh Stocks Ilustrasi vaksin booster. Sejumlah fasilitas kesehatan di Pandeglang melayani vaksin booster hingga 30 April 2022

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus Covid-19 di Indonesia belakangan mengalami peningkatan.

Hingga Senin (11/4/2022) pukul 12.00 WIB, angka positif Covid-19 di Indonesia bertambah 1.196 kasus.

Sehingga, jumlah kasus positif Covid-19 sampai saat ini menjadi 6.033.904 orang.

Sedangkan untuk kasus sembuh, pemerintah Indonesia melaporkan adanya penambahan 3.978 orang. Kini total pasien sembuh 5.808.380 orang.

Pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 juga bertambah sebanyak 48 orang, sehingga totalnya menjadi 155.674.

Baca juga: Saat WHO dan UNICEF Desak Indonesia Segera Gelar Sekolah Tatap Muka...

WHO

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa mereka sedang menganalisis sejumlah kasus dari dua sub-varian baru dari jenis virus corona Omicron.

Diberitakan Channel News Asia, Senin (11/4/2022), hal itu untuk menilai apakah sub-varian baru tersebut lebih menular atau berbahaya.

WHO menambahkan varian BA.4 dan BA.5, varian saudara dari omicron BA.1 yang asli, ke dalam daftarnya untuk pemantauan.

Selain itu, WHO juga sudah melacak varian BA.1 dan BA.2 yang kini secara global dominan, serta juga varian BA.1.1 dan BA.3.

WHO mengatakan, telah mulai melacak varian-varian itu karena "mutasi tambahan oleh varian-varian itu perlu dipelajari lebih lanjut untuk memahami dampaknya pada potensi lolos dari kekebalan."

Baca juga: Mengenal Apa Itu Deltacron, Kombinasi Varian Covid Delta-Omicron

Upate virus corona di China

Suasana pandemi di Guangdong, China.Unsplash/Joshua Fernandez Suasana pandemi di Guangdong, China.

Masih dari sumber yang sama, pihak berwenang di Shanghai, China akan mencabut penguncian di beberapa daerah mulai Senin (11/4/2022).

Pencabutan itu dilakukan meski Shanghai melaporkan lebih dari 25.000 kasus baru Covid-19.

Pemerintah berusaha untuk membuat kota itu bergerak lagi setelah lebih dari dua minggu lockdown.

Shanghai telah mengklasifikasikan unit perumahan ke dalam tiga kategori risiko, untuk memungkinkan mereka yang berada di daerah tanpa kasus positif selama dua minggu kembali bisa melakukan "aktivitas yang sesuai" di lingkungan mereka, kata pejabat kota Gu Honghui.

"Setiap distrik akan mengumumkan nama-nama spesifik dari kelompok pertama (komunitas) yang dibagi menjadi tiga jenis, dan tiga daftar berikutnya akan diumumkan pada waktu yang tepat," katanya.

Baca juga: Mengenal Hokkaido, Provinsi Bersalju yang Menjadi Sarang Virus Corona di Jepang

Upate virus corona di Jepang

Jepang telah membatalkan pembelian sekitar 40 juta dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca yang disetujui untuk dibeli pada 2021.

Hal itu disampaikan seorang pejabat kementerian kesehatan di parlemen, Senin (11/4/2022).

Jepang awalnya setuju untuk membeli 120 juta dosis vaksin, dengan sebagian besar dibuat di dalam negeri oleh Daiichi Sankyo dan mitra lokal lainnya.

Sekitar 200.000 dosis AstraZeneca telah dipasok ke pemerintah daerah di Jepang, sementara 63 juta dosis telah disumbangkan di luar negeri, kata pejabat tersebut menambahkan.

Sejauh ini, Jepang sebagian besar mengandalkan vaksin tipe mRNA yang dikembangkan oleh Pfizer dan Moderna untuk inokulasi dan booster Covid-19.

Baca juga: Mau Naik KA Jarak Jauh tapi Sertifikat Vaksin Booster Belum Tersedia, Bolehkah? Ini Kata KAI

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 7 Vaksin Covid-19 yang Paling Banyak Dipakai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com