Vagina yang terpapar mikroba tersebut, dikhawatirkan akan mengganggu keseimbangan mikroba asli yang hidup di daerah vagina dan mengakibatkan infeksi.
Jadi, cobalah untuk membersihkan vagina dari arah depan ke belakang menuju anus.
Tak lupa, selalu pastikan area vagina tetap kering setelah buang air agar daerah ini tidak lembab dan terjaga kebersihannya.
Beberapa wanita berusaha untuk membersihkan area luar dan dalam vagina. Padahal, area dalam organ wanita ini tidak perlu dibersihkan.
Dilansir dari Healthline, bagian dalam vagina sudah memiliki mekanisme dan cukup mandiri untuk membersihkan dirinya sendiri.
Bakteri baik bernama laktobasili yang memang berkembang biak dalam area ini, akan membantu menjaga kebersihan area dalam vagina.
Sebaiknya, cukup bersihkan bagian luar atau vulva vagina yang terdiri dari klitoris, tudung klitoris, dan labia atau bibir vagina.
Baca juga: Cara Merawat Organ Reproduksi Selama Masa Pubertas pada Pria dan Wanita
Bakteri baik berusaha menjaga pH dalam vagina tetap asam. Lantaran, pH asam akan mempersulit bakteri jahat untuk menginfeksi area vagina.
Membersihkan vagina dengan wewangian seperti sabun justru bisa mengganggu keseimbangan pH di daerah ini.
Terganggunya derajat keasaman dalam organ ini tentu bisa mematikan bakteri baik dan mempersilakan bakteri jahat untuk menginvasi area vagina.
Oleh karena itu, menurut Mayo Clinic, penggunaan sabun untuk mencuci vulva tidak diperlukan.
Namun jika ingin menggunakan sabun untuk membersihkan vagina, gunakanlah sabun yang tidak beraroma, lembut, dan tidak berwarna agar organ intim tidak iritasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.