Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Jurnalisme Ekuilibrium

Kompas.com - 27/03/2022, 16:22 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KOMPAS.COM memberitakan bahwa Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuka aib sendiri dengan mencitrakan diri sebagai sosok yang anti-penggusuran saat membawa tanah dari Kampung Akuarium ke peresmian ibu kota negara (IKN) baru.

Hal itu disampaikan Adi menanggapi aksi Anies membawa tanah dari Kampung Akuarium dalam acara peresmian pembangunan IKN baru yang dihadiri Presiden Joko Widodo di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022).

Adapun sejumlah penggusuran oleh Pemprov DKI di masa kepemimpinan Anies terjadi di Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan pada Maret 2021 dan di Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada November 2019.

Selain itu, warga Kampung Bayam di Tanjung Priok, juga tergusur akibat pembangunan stadion megah JIS.

Karena itu, Adi menilai aksi Anies membawa tanah dari Kampung Akuarium ke IKN baru hanya sekadar pencitraan yang menunjukkan seolah Gubernur DKI Jakarta itu pro terhadap masyarakat yang tergusur akibat pembangunan.

Secara terpisah, Kompas.com mewawancara warga Kampung Akuarium sebagai pihak yang bukan cuma berteori, namun secara langsung mengalami penderitaan wong cilik tergusur.

Tanah dari Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, diharapkan menjadi pengingat bahwa pembangunan ibu kota baru ojangan sampai memarjinalkan wong cilik.

Harapan ini disampaikan Ketua Rukun Tetangga (RT) di Kampung Akuarium, Topas Juanda setelah Gubernur Anies membawa sampel tanah ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Meski tak tahu makna pastinya, tetapi menurut Topas, hal ini terkait dengan peristiwa tragis yang pernah dialami warga Kampung Akuarium.

Kampung Akuarium yang dibangun kembali oleh Anies adalah kampung yang dahulu digusur oleh pemprov DKI Jakarta pada 11 April 2016.

Penggusuran dilakukan atas rencana membangun sheetpile di tempat berdirinya bangunan warga di samping Museum Bahari dan Pasar Ikan.

Pembangunan sheetpile bertujuan mencegah banjir rob ke daratan. Selain itu, pemprov Jakarta berencana merestorasi benteng peninggalan zaman Belanda yang ditemukan tenggelam di dekat permukiman warga Kampung Akuarium.

Setelah penggusuran, di lokasi tersebut akhirnya dibangun sebuah kampung susun sebagai tempat tinggal para warga tergusur.

Sebagai pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan, saya sangat menghargai upaya Kompas.com mengejawantahkan jurnalisme ekuilibrium menjadi kenyataan dengan menatalaksana pemberitaan tentang tanah Kampung Akuarium untuk Kendi Nusantara secara seimbang.

Kompas.com memberitakan pendapat para penggusur serta pendukungnya sekaligus juga tidak lalai memberitakan pendapat rakyat tergusur yang secara langsung jiwa raga lahir-batin merasakan sendiri betapa berat derita rakyat tergusur.

Kepedulian terhadap amanat penderitaan rakyat tergusur telah berulang kali diungkapkan oleh Presiden Jokowi yang memang di masa kanak-kanak telah tiga kali mengalami derita digusur atas nama pembangunan infrastruktur di Solo. MERDEKA!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com