Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Vaksin Booster Tak Wajib di MotoGP tapi Jadi Syarat Mudik? Ini Jawaban Satgas

Kompas.com - 25/03/2022, 13:35 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sejumlah warganet di media sosial ramai membandingkan aturan keharusan vaksin booster bagi masyarakat yang hendak mudik dengan masyarakat yang kemarin menonton gelaran MotoGP yang tidak wajib booster.

Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi beberapa waktu lalu menyatakan bahwa masyarakat diizinkan untuk mudik pada Lebaran tahun 2022 asalkan sudah melakukan booster.

"Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik Lebaran juga dipersilakan, juga diperbolehkan. Dengan syarat sudah mendapatkan dua kali vaksin dan satu kali booster, serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat," kata Jokowi dikutip dari Kompas.com, Rabu (23/3/2022).

Terkait kewajiban booster sebelum mudik ini, sejumlah netizen menyampaikan keberatannya di media sosial dan membandingkan dengan gelaran MotoGP beberapa waktu lalu yang tidak wajib booster.

Salah satunya diunggah oleh akun @iwanjanuarcom di Twitter.

“Booster jadi syarat mudik, tapi nonton balap motogp di Mandalika tak perlu booster. Ada apa ini? Apa dasar sainsnya sampai ada perlakuan berbeda?” tulis akun tersebut.

Netizen lain yang menanyakan hal tersebut adalah akun @NephiLaxmus.

Baca juga: Jadi Syarat Mudik Lebaran 2022, Begini Ketentuan Vaksin Booster

Tanggapan Satgas

Terkait adanya protes tersebut, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito memberikan tanggapannya.

Saat dihubungi, Wiku mengatakan bahwa pemerintah memberikan perhatian yang sama, baik MotoGP maupun mudik Lebaran.

“Pemerintah memberikan perhatian yang sama untuk meningkatkan cakupan vaksinasi booster di berbagai daerah agar kegiatan mobilitas masyarakat antar daerah termasuk mudik dapat aman (dari) Covid-19,” ujar Wiku dihubungi Kompas.com, Jumat (25/3/2022).

Ia menambahkan, Presiden sejauh ini selalu memperhatikan acara-acara besar termasuk internasional yang melibatkan mobilitas masyarakat tinggi supaya aman dari Covid-19.

Ia mencontohkan tentang kerjasama pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat di Bali, dalam kaitan Bali sebagai tempat perhelatan acara resmi internasional G20.

Dalam hal ini, pemerintah mampu meningkatkan cakupan vaksinasi booster sebesar 26 persen hanya dalam kurun waktu 3 minggu saja.

Ilustrasi vaksin Covid-19, suntikan vaksin dosis keempat, vaksin booster.SHUTTERSTOCK/PalSand Ilustrasi vaksin Covid-19, suntikan vaksin dosis keempat, vaksin booster.

Demikian pula tentang MotoGP, menurutnya pemerintah memberikan perhatian tinggi untuk Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menjadi tempat penyelenggaraan MotoGP Mandalika.

“NTB telah berhasil masuk dalam PPKM level 1 sampai dengan sekarang,” ujar Wiku.

Ia juga mengatakan, hal tersebut juga diiringi dengan meningkatnya cakupan vaksin booster sebesar 5 persen dalam waktu singkat, di mana cakupan vaksin lengkapnya sudah di atas 80 persen.

Pihaknya berharap masyarakat mendukung vaksinasi booster untuk mudik demi mencegah penyebaran Covid-19.

“Saya mohon masyarakat dapat mendukung tujuan ini demi kesehatan bersama,” ujar Wiku.

Baca juga: Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik, Ini Jenis Vaksin Booster dan Berbagai Efek Sampingnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

4 Drama Indonesia vs Korsel, Diwarnai 2 Kartu Merah dan Manuver Ernando Ari

4 Drama Indonesia vs Korsel, Diwarnai 2 Kartu Merah dan Manuver Ernando Ari

Tren
Duduk Perkara Warganet Beli Sepatu Rp 10 Juta, tapi Ditagih Bea Cukai Rp 31 Juta

Duduk Perkara Warganet Beli Sepatu Rp 10 Juta, tapi Ditagih Bea Cukai Rp 31 Juta

Tren
Ramai soal Porter Stasiun Disebut Tidak Dapat Gaji, Ini Penjelasan KAI

Ramai soal Porter Stasiun Disebut Tidak Dapat Gaji, Ini Penjelasan KAI

Tren
Alasan Seseorang Punya Kebiasaan Menunda-nunda, Apa Dampaknya?

Alasan Seseorang Punya Kebiasaan Menunda-nunda, Apa Dampaknya?

Tren
Lari atau Bersepeda, Mana yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?

Lari atau Bersepeda, Mana yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?

Tren
Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Tren
Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

Tren
Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com