Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rincian Harga Kebutuhan Pokok Menjelang Ramadhan, Apa Saja yang Naik?

Kompas.com - 21/03/2022, 13:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menjelang Ramadhan, sejumlah daerah melaporkan adanya kenaikan harga kebutuhan pokok.

Bukan kali ini saja, kenaikan harga bahan pokok selalu terjadi setiap tahunnya menjelang Ramadhan atau hari raya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan (Kemendag), hanya 3 dari 16 bahan pokok yang tidak mengalami kenaikan.

Sementara itu, hanya bawang merah yang mengalami penurunan sebesar 3,52 persen.

Data tersebut diambil dengan membandingkan harga pada 1 dan 18 Maret 2022. Berikut rincian harga kebutuhan pokok nasional:

Baca juga: Mengapa Harga Kebutuhan Pokok Selalu Naik Menjelang Ramadhan?

Beras premium

1 Maret: Rp 12.400/kg
18 Maret: Rp 12.400/kg

Beras medium

1 Maret: Rp 10.400/kg
18 Maret: Rp 10.400/kg

Gula pasir

1 Maret: Rp 14.100/kg
18 Maret: Rp 14.300/kg

Minyak goreng curah

1 Maret: Rp 15.900/liter
18 Maret:Rp 17.300/liter

Minyak goreng kemasan sederhana

1 Maret: Rp 16.400/liter
18 Maret: Rp 20.100/liter

Baca juga: Jeritan Emak-emak hingga Pedagang Warteg Saat Harga Minyak Goreng Melejit...

Minyak goreng kemasan premium

1 Maret: Rp 17.300/liter
18 Maret: Rp 23.400/liter

Kedelai impor

1 Maret: Rp 13.400/kg
18 Maret: Rp 13.600/kg

Tepung terigu

1 Maret: Rp 10.800/kg
18 Maret: Rp 10.900/kg

Daging sapi paha belakang

1 Maret: Rp 128.100/kg
18 Maret: Rp 129.400/kg

Daging ayam ras

1 Maret: Rp 35.100/kg
18 Maret: Rp 36.000/kg

Telur ayam ras

1 Maret: Rp 24.600/kg
18 Maret: Rp 25.500/kg

Baca juga: Mendag Sebut Harga Beras Stabil, Cabai dan Bawang Merah Cenderung Naik

Cabai merah besar

1 Maret: Rp 46.400/kg
18 Maret: Rp 51.600/kg

Cabai merah keriting

1 Maret: Rp 48.500/kg
18 Maret: Rp 51.600/kg

Cabai rawit merah

1 Maret: Rp 67.300/kg
18 Maret: Rp 68.300/kg

Bawang merah

1 Maret: Rp 36.900/kg
18 Maret: Rp 35.600/kg

Bawang putih honan

1 Maret: Rp 29.300/kg
18 Maret: 30.200/kg

Baca juga: Puan Minta Pemerintah Gerak Cepat soal Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok

Sebelumnya, ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM) Eddy Junarsin mengatakan, kenaikan harga bahan pokok ini akibat kebutuhan lebih tinggi daripada penawaran.

"Logika ekonomi sederhana kan permintaan dan penawaran, masa-masa menjelang puasa dan hari raya pasti kebutuhan pokok lebih tinggi, tapi penawaran atau supply barang kan ndak bertambah banyak," kata Eddy kepada Kompas.com, Sabtu (19/3/2022).

"Ketika peningkatan permintaan lebih tinggi dari penawarannya, harganya terdongkrak naik," sambungnya.

Ia menjelaskan, kenaikan harga bahan pokok atau inflasi ini tidak bisa diantisipasi, karena sifatnya alamiah.

Sebab, inflasi merupakan sebuah konsekuensi logis dari pertumbuhan ekonomi. Karena itu, hal yang paling penting adalah level inflasi tetap ideal.

"Jadi kalau level inflasi itu antara 0-3 persen itu masih oke. Jadi kalau di bawah 3 persen itu masih ideal," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tren
3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

Tren
Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Tren
Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Tren
5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

Tren
[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

Tren
Benarkah Parkir Liar Bisa Dipidana 9 Tahun? Ini Penjelasan Ahli Hukum

Benarkah Parkir Liar Bisa Dipidana 9 Tahun? Ini Penjelasan Ahli Hukum

Tren
10 Makanan Kolesterol Tinggi yang Sebaiknya Dihindari

10 Makanan Kolesterol Tinggi yang Sebaiknya Dihindari

Tren
Vaksin Kanker Serviks Gratis Disebut Hanya untuk Perempuan Maksimal Usia 26 Tahun, Ini Kata Kemenkes

Vaksin Kanker Serviks Gratis Disebut Hanya untuk Perempuan Maksimal Usia 26 Tahun, Ini Kata Kemenkes

Tren
Abbosbek Fayzullaev, Pemain Uzbekistan yang Nilainya Rp 86,91 miliar

Abbosbek Fayzullaev, Pemain Uzbekistan yang Nilainya Rp 86,91 miliar

Tren
Ganti Oli Motor Pakai Minyak Goreng Diklaim Buat Tarikan Lebih Enteng, Ini Kata Pakar

Ganti Oli Motor Pakai Minyak Goreng Diklaim Buat Tarikan Lebih Enteng, Ini Kata Pakar

Tren
6 Suplemen yang Bisa Dikonsumsi Saat Olahraga, Apa Saja?

6 Suplemen yang Bisa Dikonsumsi Saat Olahraga, Apa Saja?

Tren
Kemenhub Pangkas Bandara Internasional dari 34 Jadi 17, Ini Daftarnya

Kemenhub Pangkas Bandara Internasional dari 34 Jadi 17, Ini Daftarnya

Tren
Apakah Status BPJS Kesehatan Nonaktif jika Terlambat Bayar Iuran?

Apakah Status BPJS Kesehatan Nonaktif jika Terlambat Bayar Iuran?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com