Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

21 Maret adalah Hari Hutan Internasional, Ini Sejarahnya

Kompas.com - 21/03/2022, 11:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap 21 Maret, diperingati sebagai International Day of Forest atau Hari Hutan Internasional.

Peringatan ini dimulai pada 2012 sesuai konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) guna meningkatkan kesadaran akan pentingnya semua jenis hutan, dikutip dari laman PBB.

Artinya, tahun ini merupakan perayaan Hari Hutan Sedunia kesepuluh.

Dengan adanya Hari Hutan Internasional, PBB berharap negara-negara melakukan upaya lokal, nasional dan internasional untuk mengatur kegiatan yang melibatkan hutan dan pohon, seperti kampanye penanaman pohon.

Penyelenggara Hari Hutan Internasional adalah Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) yang bekerja sama dengan pemerintah dan organisasi terkait lainnya.

Baca juga: Hari Dongeng Sedunia 20 Maret, Berikut Sejarahnya

PBB Mengatakan, Hari Hutan Internasional adalah kesempatan luar biasa untuk merayakan pencapaian dalam pelestarian satwa liar, serta untuk mendidik masyarakat tentang hutan dan ekosistem.

Ini juga merupakan kesempatan dan waktu yang tepat untuk mengatasi masalah global, serta memobilisasi kemauan politik guna mengambil tindakan.

Bulan lalu, badan PBB untuk perubahan iklim, IPCC, menerbitkan sebuah laporan yang mengungkapkan konsekuensi mematikan dari perubahan iklim bagi orang-orang di seluruh belahan dunia dalam beberapa dekade mendatang.

Konsekuensi dari perubahan iklim ini lebih buruk dari sebelumnya, menyoroti pentingnya persatuan global.

Baca juga: Empat Minggu Hilang di Hutan Amazon, Dua Anak Ditemukan Hidup dalam Kondisi Memprihatinkan

Pentingnya hutan bagi Bumi

Hutan merupakan ekosistem yang paling beragam secara biologis di darat dan menampung lebih dari 80 persen spesies hewan, tumbuhan, dan serangga terestrial.

Tak hanya itu, hutan juga menutupi 30 persen permukaan bumi dan habitat vital bagi jutaan spesies, sumber udara dan air bersih.

Sebuah studi dari PBB menunjukkan, hutan sebenarnya dapat mengangkat satu miliar orang keluar dari kemiskinan dan menciptakan 80 juta pekerjaan hijau tambahan.

Hutan dunia juga bertindak sebagai tameng dari penyakit zoonosis, sehingga kerusakannya akan berakibat fatal bagi kesehatan masyarakat global.

Baca juga: Mengenal Daftar 12 Hewan yang Muncul dalam Kuis Hari Bumi di Google

Faktanya, 1 dari 3 wabah yang muncul belakangan terkait dengan deforestasi dan perubahan penggunaan lahan lainnya.

Dalam laporan lain, disebutkan bahwa hutan hujan terbesar di dunia Amazon, mendekati kerusakan yang tidak dapat diperbaiki karena kebakaran dan penggundulan hutan.

Laporan yang diterbitkan dalam jurnal Nature Climate Change itu menyatakan, Amazon kehilangan ketahanan dan berada pada ambang penting kematian hutan hujan.

Padahal, Amazon merupakan rumah bagi 25 persen dari total keanekaragaman hayati dunia dan pengumpul CO2 yang penting di atmosfer.

Dengan demikian, berinvestasi untuk kehutanan sama dengan berinvestasi untuk masyarakat, terutama kaum miskin pedesaan, pemuda, dan perempuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com