Wilayah berlintang tinggi seperti Inggris dan Amerika Serikat akan lebih rentan terkena fenomena "kiamat internet".
"Dua wilayah tersebut adalah yang lebih dulu mengalami gangguan koneksi internet. Setelah kedua wilayah tersebut merasakan dampaknya, bisa jadi efek dari superstorm ini akan merambah ke wilayah lain di muka Bumi tetapi tidak sekuat ketika di lintang tinggi," jelas Andi.
Baca juga: Apa Itu Badai Matahari dan Bagaimana Dampaknya untuk Indonesia?
Terakhir, badai Matahari juga bisa berdampak pada iklim di Bumi.
Hal ini terkait dengan perubahan jangka pendek yang terjadi dalam radiasi Matahari yang disebut tidak terlalu kuat, sehingga mampu mempengaruhi iklim Bumi dalam jangka panjang.
"Variasi radiasi Matahari secara terus-menerus, yang terjadi selama beberapa abad atau dekade, memang dapat berpotensi memberikan dampak pada iklim Bumi," ungkap Andi.
"Tapi perubahan jangka pendek dalam radiasi matahari dengan output/keluaran energi 0,15 persen sepanjang siklus bintik Matahari (11 tahun) tidak akan mempengaruhi perubahan iklim," pungkas dia.
Baca juga: Krisis Iklim Disebutkan Mengacaukan Bentuk Tubuh Burung, Kok Bisa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.