Sudah sepantasnya anak muda membuka wawasan politik agar apa pun opini publik yang diberikan terkait proses politik, tidak ditelan mentah-mentah.
Memilih bukanlah hal yang mudah, namun tidak memilih dalam pemilihan umum yang menyangkut kepentingan negara bukanlah sikap yang bijak. Tugas partai politik adalah memastikan anak muda terlibat dalam program-program yang dicanangkannya.
Survei membuktikan jika generasi milenial yang memiliki ketergantungan internet sekitar 88,4 persen. Tentu saja hal ini menjadi faktor mengapa peran internet, terlebih media sosial sangat berpengaruh dalam kontestasi politik di Indonesia.
Kondisi ini membuat partai politik berlomba-lomba untuk membangun kekuatan politik di ranah digital. Berbagai platform media sosial tak luput dari pengawasan partai politik, guna mengampanyekan program yang dibawanya.
Media sosial dianggap mampu menjangkau jauh lebih banyak pemilih dari kalangan anak muda. Kehadiran media sosial juga mempermudah mobilisasi para kader partai politik yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca juga: Risiko Kampanye Pemilu di Media Sosial
Menurut Andriadi, evolusi teknologi komunikasi dan informasi telah menciptakan evolusi di dunia politik. Oleh publik, media sosial dijadikan sebagai medium baru untuk mengekspresikan partisipasi politik, sementara bagi para politisi sendiri media sosial menjadi sarana baru dalam menjalin komunikasi, membangun interaksi, dan menyebarkan informasi kepada publik.
Dalam siniar Beginu, Najwa mengungkapkan jika dahulu ia diberi tawaran untuk membuat sebuah program yang mencantumkan nama dirinya. Jatuh bangun ia rasakan saat awal mula membangun program televisi yang tayang di sebuah stasiun televisi swasta.
Berbekal pengalaman ketika ia menjadi mahasiswa hukum dan jurnalis, ia memberanikan diri untuk meluncurkan sebuah program yang menarik perhatian anak muda untuk melek terhadap dunia politik Indonesia.
Waktu dan tenaga ia korbankan bersama tim untuk terus bereksplorasi menemukan formulasi tepat untuk menyajikan tontonan yang membuat orang betah menonton dari awal hingga akhir. Dirinya percaya, menjernihkan definisi untuk anak muda merupakan sebuah tantangan yang harus dijalani.
“Mata Najwa juga mencoba datang dari kampus ke kampus untuk menarik minat mahasiswa. Saya ingat kampus yang didatangi adalah Universitas Sriwijaya di Palembang, saat itu yang datang ribuan. Saya tidak menyangka jika mereka betah duduk berlama-lama. Ternyata mereka peduli akan isu yang berkembang di sekitarnya dan mematahkan stigma negatif masyarakat, bahwa anak muda tidak peduli dengan politik,” ujarnya.
Anda bisa mendengarkan secara lengkap perbincangan seru Najwa Shihab bersama Wisnu Nugroho dalam siniar Beginu, yang bisa diakses melalui tautan berikut https://dik.si/beginu_najwa.
Simak juga episode terbaru Beginu yang tayang tiap hari Rabu. Dengan pembahasan seputar paradoks kehidupan, mengungkap yang nyata dibalik ‘fakta’, yang dipandu oleh Wisnu Nugroho, jurnalis, penulis, dan pemimpin redaksi Kompas.com.
Baca juga: 3 Konsep Utama dalam Pendekatan Ekonomi Politik Komunikasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.