Di samping itu, dosen arsitektur di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Purwanto Setyo Nugrono mengungkapkan, tempat jemuran di indoor umumnya dibuat untuk memenuhi kebutuhan rumah pada lahan sempit.
"Kelebihan jemuran indoor adalah tidak perlu takut jemuran jadi basah saat turun hujan," ujar Purwanto saat dihubungi secara terpisah oleh Kompas.com, Selasa (22/2/2022).
Ia menjelaskan, efektifitas pengeringan pada jemuran sangat tergantung pada pemanasan sinar matahari lewat atap transparan dan aliran angin/udara pada area jemuran.
"Karena berada dalam ruangan, lantai pada area jemuran indoor harus diperhatikan. Hindari penggunaan material lantai yang licin," imbuhnya.
Untuk material lantai yang direkomendasikan ini yang bersifat mudah menyerap air.
Sementara, penutup lantai dengan material seperti Batu andesit dapat digunakan untuk area jemur.
Baca juga: Hindari, Ini 6 Kesalahan yang Dilakukan Saat Menjemur Pakaian
Pada bagian atas atau atap jemuran, Purwanto menyampaikan, pemilik rumah bisa memakai atap transparan.
Untuk material yang dipilih bisa kaca (genting kaca atau kaca dengan frame) atau menggunakan penutup fiber.
Tidak hanya jemuran indoor saja yang perlu perawatan, jemuran outdoor juga perlu adanya perawatan, terlebih jika jemuran menggunakan kawat yang rentan berkarat saat terkena air hujan.
"Kawat untuk jemuran sebaiknya anti karat atau diberi pelapis. Jika kawat berkarat, biasanya akan meninggalkan noda pada pakaian," ujar Purwanto.
Dia juga merekomendasikan untuk menggunakan tambang plastik sebagai gantungan jemuran, meskipun setelah beberapa lama digunakan harus dikencangkan lagi karena biasanya akan memuai jika terkena beban.
Baca juga: 4 Dampak Buruk Menjemur Pakaian di Luar Ruangan Terbuka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.