KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia saat ini sedang dihadapkan dengan masalah kenaikan harga dan kelangkaan minyak goreng.
Minyak goreng berbahan dasar sawit yang biasanya banyak beredar di tengah-tengah masyarakat, sekarang seperti barang yang berharga untuk dimiliki.
Rak-rak yang biasanya menyediakan beragam minyak goreng di berbagai ritel modern, sekarang banyak terlihat kosong.
Sebagai alternatif, masyarakat dapat mencoba beralih ke minyak goreng berbahan dasar kelapa untuk memasak.
Selain dapat digunakan sebagai minyak goreng, minyak kelapa juga dapat diproduksi sendiri oleh masyarakat.
Baca juga: Minyak Goreng Masih Langka dan Mahal, Apa Penyebabnya?
Dilansir dari Kompas.com (10/1/2022) berikut cara membuat minyak goreng dari kelapa:
Baca juga: Minyak Goreng Murah tapi Masih Langka? Ini Kata Pengamat Ekonomi
Minyak kelapa memiliki 90 persen kandungan minyak jenuh.
Inilah yang membuat minyak kelapa jika disimpan dalam suhu dingin atau di dalam ruangan akan memiliki tekstur keras.
Jenis lemak yang paling banyak ditemukan dalam minyak kelapa adalah jenis lemak yang disebut dengan Medium Chain Fatty Acids (MCFAs), terutama dalam bentuk asam laurat.
Hal ini lebih sulit bagi tubuh untuk diubah menjadi lemak yang disimpan dan lebih mudah untuk dibakar daripada trigliserida rantai panjang (LCT).
Minyak kelapa mengandung Vitamin E, namun tidak ada serat dan sedikit vitamin atau mineral lainnya.
Baca juga: Ini 8 Alternatif Pengganti Minyak Goreng Sawit untuk Memasak
Berikut manfaat minyak goreng ketika dipergunakan untuk memasak. Apa saja?
Minyak kelapa memiliki kandungan minyak jenuh. Namun penelitian membuktikan lemak jenuh dalam minyak kelapa cenderung tidak berbahaya.
Minyak jenuh dalam minyak kelapa hanya mengandung asam lemak rantai medium yang digunakan sebagai sumber energi cepat.
Lain halnya dengan lemak rantai lebih panjang yang cenderung disimpan sebagai lemak di tubuh dan membuat gemuk.
Baca juga: Ini 8 Alternatif Pengganti Minyak Goreng Sawit untuk Memasak
Struktur unik minyak kelapa yang berantai medium membuatnya beraksi seperti glukosa yang memberi makan tubuh di tingkat selular.
Hal ini dapat meningkatkan metabolisme dan sistem kekebalan tubuh.
Minyak kelapa juga dapat mengenyangkan perut sehingga dapat mengurangi nafsu makan berlebihan.
Minyak kelapa lebih mudah dicerna dan sangat cocok untuk kaum vegan yang dapat menggantikan butter dan lemak hewani lainnya.
Walaupun minyak kelapa mengandung lemak jenuh, akan tetapi minyak jenuh yang terdapat pada minyak kelapa justru dapat meningkatkan kolestrol baik yang bermanfaat untuk kesehatan pembuluh darah.
Minyak kelapa terbuat dari lemak sehat yang disebut lauric acid, caprylic acid, dan capric acid.
Ketiganya terbukti sebagai antijamur, antivirus dan antibakteri yang membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Baca juga: Tak Cuma Indomaret, Berikut Tempat Beli Minyak Goreng Rp 14.000
Minyak Kelapa mengandung antimikroba yang dapat mengatasi bakteri, jamur dan parasit yang mengganggu pencernaan.
Mengkonsumsi minyak kelapa dapat mengurangi peradangan. Selain itu, minyak kelapa juga sudah terbukti dapat mengurangi peradangan kronis dalam tubuh.
Minyak kelapa tidak rusak dimasak dalam suhu tinggi.
Oleh karena itu dapat digunakan untuk membuat gorengan lebih aman.
Dan juga tidak mudah berasap di suhu tinggi sehingga tidak teroksidasi dengan mudah.
(Sumber: Kompas.com/Dhorothea, Nur Rohmi Aida | Editor: Lusia Kus Anna, Sari Hardiyanto)
Baca juga: Minyak Goreng Masih Langka dan Mahal, Apa Penyebabnya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.