Level penyakit tersebut di antaranya epidemi, endemi, dan sporadis.
Epidemi merupakan kondisi ketika penyakit menginfeksi secara cepat dan meluas di suatu wilayah tertentu, sementara wilayah lainnya mulai terkendali.
Artinya, peningkatan kasus masih sering terjadi secara tiba-tiba dengan jumlah kasus yang tinggi di suatu populasi wilayah yang terbatas.
Berbeda dengan pandemi, di mana penyakit tersebut telah menyebar ke beberapa negara atau benua dengan cakupan wilayah geografis yang lebih besar.
“Artinya daerah-daerah itu akan mengalami lonjakan gelombang di daerahnya, wilayahnya atau provinsinya atau bahkan negara juga ada,” jelas Dicky.
Kondisi epidemi ini umumnya disebabkan karena cakupan vaksinasi yang lemah.
Baca juga: Mengenal Kurva Epidemi dan Pentingnya dalam Penanganan Wabah Corona
Dilansir dari CDC, endemi mengacu pada kehadiran konstan suatu penyakit yang menginfeksi populasi dalam wilayah geografis.
Wabah yang dikatakan endemi bukan berarti angka kasusnya adalah nol. Tetapi berada di bawah batas angka kasus yang telah disepakati.
“Endemi itu statis gitu. Angka reproduksinya satu atau di bawah satu. Dan itu bukan berarti nol, tapi ada terus. Itu biasanya disepakati angkanya,” terang Dicky.
“Artinya, ya sebetulnya akan ada potensi mungkin beberapa masuk ICU, mungkin ada juga yang meninggal,” imbuhnya.
Baca juga: Apa yang Berubah dalam Hidup Kita jika Covid-19 Jadi Endemi?
Level sporadis inilah yang menjadi strategi dan tujuan negara-negara di dunia dalam mengendalikan kasus pandemi Covid-19.
“Terakhir yang harus kita tuju yaitu yang kita sebut sporadis atau terkendali. Itu yang harus kita tuju. Jadi kita harus mengendalikan penyakit menular itu. Bukan mengendemikan,” jelas Dicky.
Tingkatan sporadis ini mengacu pada penyakit yang jarang terjadi dan tidak teratur.
Artinya, wabah yang sudah mencapai level sporadis tidak akan terjadi dalam kurun waktu beberapa bulan. Inilah tindakan pengendalian kasus penyakit menular.
“Semaksimal mungkin beberapa bulan tidak ada kasus, itu yang namanya program pengendalian penyakit menular,” ujar Dicky.