Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Berubah dalam Hidup Kita jika Covid-19 Jadi Endemi?

Kompas.com - 13/09/2021, 08:32 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah mulai meminta masyarakat Indonesia bersiap jika Covid-19 akan berubah dari pandemi menjadi endemi.

Pemerintah pun menggencarkan vaksinasi Covid-19 sebagai bagian dari persiapan jika Covid-19 menjadi endemi.

Perubahan status ini akan terjadi ketika situasi penyebaran dan penularan virus corona sudah semakin membaik.

Berdasarkan pantauan grafik yang disusun Worldometers, tren kasus harian di Indonesia terlihat mulai landai.

Baca juga: Pemerintah Bersiap Ubah Status Pandemi ke Endemi Covid-19, Apa Artinya?

Apa yang akan berubah dalam kehidupan keseharian jika Covid-19 tak lagi menjadi pandemi? 

Masyarakat jadi lebih terbiasa

Epidemiologi Griffith University Australia, Dicky budiman, mejelaskan, saat status Covid-19 berubah menjadi endemi, maka kasus Covid-19 tidak akan sebanyak seperti saat ini.

Dicky menggambarkan, tingkat penularan per hari hanya sekitar 1 kasus per 1 juta penduduk.

"Derajat keparahannya sudah jauh lebih menurun karena adanya vaksinasi yang efektif, program terapi yang juga efektif. Bahkan mungkin nanti ada anivirus yang efektif. Sudah jadi biasa," kata Dicky, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (12/9/2021).

Apabila Covid-19 sudah benar-benar terkendali, maka pandangan masyarakat terhadap penyakit ini juga akan berubah. Menurut Dicky, masyarakat akan lebih terbiasa dengan Covid-19.

"Stigma sudah sangat berkurang. Secara psikologis sudah berubah, orang sudah enggak melihat itu sebagai penyakit yang menjadi sesuatu yang menakutkan," kata dia.

Rumah sakit lebih siap

Petugas mendorong tabung oksigen saat menyiapkan ruangan perawatan pada Tower 8 Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Pademangan, Jakarta, Selasa (15/6/2021). Satuan tugas penanganan COVID-19 bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membuka tower 8 RSDC Wisma Atlet Pademangan dengan menyediakan tempat perawatan bagi pasien terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 1.569 tempat tidur.ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT Petugas mendorong tabung oksigen saat menyiapkan ruangan perawatan pada Tower 8 Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Pademangan, Jakarta, Selasa (15/6/2021). Satuan tugas penanganan COVID-19 bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membuka tower 8 RSDC Wisma Atlet Pademangan dengan menyediakan tempat perawatan bagi pasien terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 1.569 tempat tidur.
Saat Covid-19 menjadi endemi, maka kesiapan rumah sakit dalam menghadapi penyakit ini akan jauh lebih baik.

"Enggak jadi takut ke rumah sakit karena tidak ada fasilitas kesehatannya, oksigen begitu.," kata  Dicky.

Akan tetapi, kesiapan ini, menurut Dicky, juga harus didukung dengan cakupan vaksinasi yang tinggi, yakni minimal 85 persen.

Selain vaksin yang saat ini efektif untuk mencegah keparahan dan kematian, para peneliti juga ke depannya akan terus mengembangkan vaksinasi yang bisa mencegah infeksi.

"Semua vaksin sekarang sudah bisa mencegah keparahan, orang enggak jadi ke ICU. Tapi yang masih sulit adalah mendapatkan vaksin yang bisa mencegah penularan, termasuk mencegah terinfeksi," papar Dicky.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com