Dihubungi terpisah, dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr Yassin Yanuar Mohammad, SpOG-KFER, menjelaskan justru KB menjadi prioritas untuk warganet tersebut.
"Malah itu menjadi prioritas. Karena sangat berisiko jika hamil," kata Yassin pada Kompas.com, Jumat (4/2/2022).
Dia menjelaskan, kehamilan remaja merupakan salah satu kontribusi yang signifikan dan nyata pada angka kematian ibu serta kematian anak. Hal ini juga akan berdampak secara biopsikososial.
Yassin mengatakan, menurut WHO, remaja adalah kelompok usia 10-19 tahun.
Usia tidak menjadi suatu variabel tunggal bagi seseorang mendapatkan layanan berbagai kontrasepsi.
Untuk kelompok berisiko seperti disebutkan di atas, kata dia, sangatlah berhak mendapatkan layanan kontrasepsi, eligible secara medis, dan perlu mendapatkan edukasi.
"Dan berbagai pihak dari pelayanan kesehatan wajib membuka diri dan menyediakan layanan konseling untuk kebutuhan tersebut," ujar Yassin.
Dia menambahkan, dalam mendapatkan layanan kontrasepsi diperlukan konseling yang baik, hingga sampai menentukan metode yang tepat bagi seseorang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.