Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama-nama yang Disebut Pimpin Ibu Kota Baru: Ahok hingga Kang Emil

Kompas.com - 27/01/2022, 09:00 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, Presiden Joko Widodo telah menunjuk tim kecil yang bertugas memberikan evaluasi dan masukan soal kandidat calon Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) "Nusantara".

Meski begitu yang akan menentukan siapa Kepala Badan Otorita IKN adalah presiden Joko Widodo.

"Tahun 2020 kemarin Bapak Presiden menyebutkan 4 nama yang kemungkinan akan menjadi kepala Otorita IKN Nusantara. Di antaranya Pak Bambang Brodjonegoro, Basuki Tjahaja Purnama, Tumiyana, dan Azwar Anas," kata Ali Ngabalin, seperti dikutip dari Kompas.tv, 26 Januari 2022.

Setelah RUU IKN disahkan menjadi Undang-Undang, menurut Ngabalin, presiden mulai mempertimbangkan juga sosok yang berlatar belakang arsitek.

Baca juga: Di Balik Alasan Nama Ibu Kota Baru Nusantara dan Artinya...

Selain itu, presiden menyebut sosok kepala otorita bisa berlatar belakang kepala daerah yang berhasil.

Karena itulah, kemudian nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Menteri Sosial Tri Rismaharini mulai masuk radar sebagai calon Kepala Otorita IKN Nusantara.

Sebab, baik Ridwan Kamil maupun Tri Risma sama-sama berlatar belakang arsitek dan pernah menjabat sebagai kepala daerah.

Sehingga 6 nama yang sering disebut-sebut berpotensi calon kepala otorita IKN, yaitu:

  1. ekonom sekaligus mantan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro
  2. mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas
  3. mantan Direktur Utama PT Wijaya Karya Tumiyana
  4. mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
  5. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
  6. Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Berikut ini tanggapan mereka terkait pencatutan nama sebagai kepala otorita IKN:

Baca juga: Fakta Ibu Kota Negara Baru Nusantara

1. Bambang Brodjonegoro

Mantan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro irit bicara soal bursa calon Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) "Nusantara".

Mengutip Kompas.com, Selasa (25/1/2022), menurut Bambang, pernyataan Jokowi itu kini sudah tak relevan lantaran disampaikan hampir dua tahun lalu atau Maret 2020.

"Sudah dua tahun lalu itu, sudah kurang relevan untuk saya," ucap Bambang.

Ketika ditanya kesediaannya menjadi Kepala Otorita IKN apabila ditunjuk presiden, Bambang tak menjawab lugas.

Dia hanya mengatakan tengah fokus pada kesibukannya saat ini, mengajar di kampus dan mengurus korporasi.

"Saya sibuk di kampus dan korporasi sekarang," kata Bambang.

Baca juga: Nama Ibu Kota Baru Nusantara, Berikut Alasan dan Sejarahnya

2. Tri Rismaharini

Melansir Kompas.com, 23 Januari 2022, Menteri Sosial Tri Rismaharini menilai bukan hanya dirinya kepala daerah yang berlatar belakang arsitek.

"Banyak, banyak kepala daerah yang (berlatar) arsitek. Bukan hanya aku saja. Jadi, enggak bisa ngomong aku," kata Risma.

Risma juga tak menjawab gamblang ketika ditanya apakah ia siap jika ditunjuk menjabat posisi itu.

"Bukan soal siap. Orang saya enggak tahu kok," ujar Risma.

Dia juga menyebut perlunya lapor terlebih dahulu pada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri jika nantinya ditunjuk menjabat posisi itu.

"Ibu (Megawati) tahu saya. Saya harus melapor ke Ibu. Karena Ibu tahu siapa saya. Apakah saya tepat di situ atau tidak," jawab mantan Wali Kota Surabaya itu.

Baca juga: Tentang Ibu Kota Baru Nusantara dan 8 Hal yang Ditawarkan, Salah Satunya Nol Persen Kemiskinan pada 2035

3. Basuki Tjahaja Purnama

Melansir Kompas.com, Selasa (25/1/2022), saat dimintai tanggapan terkait dirinya yang jadi calon kepala otorita IKN, dia enggan memberi komentar.

"Tidak ada tanggapan," kata Ahok.

4. Ridwan Kamil

Demikian juga dengan Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Kang Emil. Dia tidak banyak berkomentar.

"Saya tidak mau berandai-andai. Belum pasti saya juga," kata Emil, 21 Januari 2022.

Menurut Emil, kepala daerah yang berlatar belakang arsitek tidak hanya dirinya.

Namun, siapa pun yang dipilih Jokowi, Emil berharap figur tersebut bisa maksimal dalam membangun ibu kota baru.

"Kriteria kepala daerah arsitek kan enggak hanya saya. Tapi, siapa pun yang terpilih, harus maksimal membangun ibu kota yang diputuskan pindah ke Kalimantan. Jadi saya tidak mau gede rasa, tidak mau berandai-andai, takut salah," katanya

Namun, ketika ditanya soal kesiapannya jika ditunjuk oleh presiden, Emil mengaku saat ini masih ingin menuntaskan janji politiknya sebagai Gubernur Jawa Barat.

"Saya belum bisa menjawab, saya masih Gubernur Jawa barat. Saya belum bisa menjawab hal yang belum pasti. Saya tidak mau berandai-andai," tutur mantan Wali Kota Bandung itu.

Sementara itu Abdullah Azwar Anas dan Tumiyana tidak berkomentar terkait bursa kepala otorita IKN.

(Sumber: Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya, Fitria Chusna Farisa | Editor: Rakhmat Nur Hakim, Fitria Chusna Farisa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com