Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Horor, Ini Alasan Rumah Era Kolonial Belanda Terasa Lebih Dingin

Kompas.com - 23/01/2022, 15:45 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Ciri arsitektur bangunan tempo dulu

Dilansir dari Kompas.com, (20/9/2021), dijelaskan mengenai ciri-ciri arsitektur bangunan khas Belanda yang terasa sejuk meski tidak menggunakan air conditioner (AC).

Ini rinciannya:

1. Berwarna krem atau putih

Rumah bergaya Indis identik dengan cat dinding warna putih atau krem. Gaya tersebut tidak pernah berwarna mencolok atau cerah.

2. Memiliki jendela berlapis

Zaman dulu, jendela didominasi jalusi atau krepyak. Bentuk jendela berdaun ganda dan berlapis dua.

Bagian luar jendela berupa jalusi atau krepyak dan bagian dalam jendela menggunakan hiasan kaca patri atau kaca transparan.

Terdapat juga bentuk jendela berdaun ganda dan tunggal yang tidak berlapis dua, dengan ornamen pada jendela berupa jalusi atau krepyak.

Selain menggunakan jalusi, beberapa jendela juga menggunakan kaca patri.

Jendela bagian dalam umumnya tidak memakai korden karena hiasan kaca patri tersebut berfungsi sebagai tirai. Jendelanya yang berlapis resisten terhadap maling yang masuk ke rumah.

Baca juga: Kepincut Bikin Rumah Bergaya Industrial? Ini Caranya

3. Pintu yang memiliki lubang angin

Penggunaan jalusi juga digunakan pada pintu adalah ciri arsitektir tropis, sebagai salah satu bentuk adaptasi terhadap iklim tropis agar udara masuk ke dalam rumah.

Serta, pada bagian atas pintu terdapat lubang angin atau ventilasi dari kayu yang menyatu dengan kusen pintu.

4. Atap berbentuk perisai

Bentuk rumah bergaya Indis berbentuk perisai atau limasan.

Atap perisai yang diadaptasi dari bentuk rumah tradisional Jawa dan penyesuaian bentuk atap yang dibuat miring karena memberi ruang yang cukup antara atap dan plafon, sehingga ruangan di bawahnya tidak panas.

Selain itu, terdapat parapet yang mengelilingi atap berguna untuk menyembunyikan peralatan atap, mengurangi beban angin di atap dan mencegah penyebaran kebakaran.

5. Dinding tebal

Kebanyakan rumah era kolonial berdinding tebal yang masih asli terbuat dari tembok bata memilki ketebalan dinding rata-rata 15 dan 30 cm.

Dengan ketebalan itu dapat membuat panas matahari butuh waktu lama untuk memanaskan dinding.

6. Memakai ubin berjenis PC dan teraso

Lantai pada rumah dengan langgam Indis menggunakan penutup dari teraso dan PC atau tegel karena mampu menyerap udara panas, sehingga ruang didalamnya terasa dingin.

7. Memiliki langit-langit yang tinggi

Rumah dengan gaya Indis identik dengan langit-langit yang tinggi karena sirkulasi udara dalam rumah dapat berjalan dengan lancar dan membuat rumah terlihat lebih luas.

Baca juga: 5 Tips Mendekor Rumah Bergaya Retro dengan Sentuhan Modern

8. Teras

Posisi teras pada gaya Indis biasaya terletak di depan rumah menjadi ruang peralihan antara bagian luar dan dalam rumah.

Mempunyai teras menambah kesan mewah pada rumah, selain fungsinya untuk bersantai.

Keberadaan teras di rumah bisa menjadi area sirkulasi udara dan masuknya cahaya matahari alami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com