Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Detik-detik Truk Tronton Diduga Rem Blong Tabrak Sejumlah Kendaraan di Balikpapan

Kompas.com - 21/01/2022, 11:45 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video berisi detik-detik truk tronton menabrak sejumlah kendaraan yang sedang menunggu lampu lalu lintas di Balikpapan, viral di media sosial Instagram, Jumat (21/1/2022).

Dalam video itu, terlihat truk berwarna merah tiba-tiba datang dari arah belakang dengan menyeruduk kendaraan di depannya hingga terseret melewati lampu merah.

Meski telah menabrak banyak kendaraan, truk tersebut masih terus melaju kencang, karena diduga mengalami rem blong.

Unggahan selengkapnya dapat di sini: Video detik-detik truk tronton tabrak kendaraan di Bakikpapan.

Baca juga: Penjelasan Polda Jateng soal Polantas yang Disebut Dorong Pengendara Motor hingga Jatuh

Penjelasan Polda Kalimantan Timur

Kabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Yusuf Sutejo mengatakan, kecelakaan itu terjadi di persimpangan menuju Jalan Soekarno-Hatta, Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada Jumat (21/1/2022) sekitar pukul 06.15 WITA.

Hasil dari pemeriksaan sementara, truk tersebut diduga mengalami rem blong, ditambah dengan kondisi jalan yang menurun.

"Awalnya saat terjadi antrean di lampu merah, dari arah belakang meluncur sebuah truk tronton yang mengangkut kapur pembersih air, karena kondisi geografis daerah tersebut menurun dan kondisi kendaraan tronton tersebut secara teknik," kata Kombes Pol Yusuf, dikutip dari Breaking News Kompas TV, Jumat (21/1/2022).

Baca juga: Viral, Video Pengendara Motor Tak Pakai Helm Pura-pura Garap Sawah Saat Bertemu Polantas, Ini Ceritanya...

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Andre Li (@andreli_48)

Baca juga: Viral Video Detik-detik Kapal Feri KMP Bili Terbalik di Pontianak, Bagaimana Ceritanya?

Sedikitnya 5 orang meninggal dunia

Total, ada 20 kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan tersebut.

Rinciannya, 6 unit kendaraan roda empat (2 mobil pribadi, 2 angkot, 2 kendaraan pikap), dan 14 unit kendaraan roda dua.

Akibat kejadian itu, 5 orang meninggal dunia, 13 orang mengalami luka berat, satu orang luka berat kritis.

Baca juga: Ramai soal Video Polantas Minta Sekarung Bawang Saat Tilang, Korlantas: Catat Namanya

Menurutnya, semua korban dirujuk ke rumah sakit terdekat, yaitu RSUD Kunojoso, RSUD Beriman, dan RS Ibnu Sina.

Ia menjelaskan, sopir sebenarnya sudah menurunkan gigi kecepatannya dengan menggunakan engine brake, tetapi truk tetap meluncur.

Saat ini, sopir kendaraan tersebut sudah diamankan di Polresta Balikpapan guna menjalani pemeriksaan dan pendalaman lebih lanjut.

"Terkait dengan teknis, apakah kendaraan tersebut layak jalan atau tidak, kita akan berkoordinasi dengan stekholder terkait," jelas dia.

Baca juga: Viral, Video Detik-detik Truk Tangki Pertamina Jalan Sendiri, Tabrak 5 Kios lalu Terbakar

Pengemudi truk lakukan pelanggaran

Ia menjelaskan, jalan tersebut sebenarnya tidak boleh dilalui oleh kendaraan berat pada siang hari, mulai pukul 06.00-21.00 WITA.

Karena itu, sopir juga melakukan pelanggaran karena melalui jalan tersebut lebih dari pukul 06.00.

"Memang kejadian ini murni pelanggaran yang dilakukan pengemudi truk, karena ketika sampai tujuan, harusnya dia memutar," katanya lagi.

Yusuf menuturkan, pihaknya saat ini fokus melakukan penanganan korban, mulai dari proses identifikasi dan membantu evakuasi korban.

Meski sempat tersendat, ia memastikan kondisi lalu lintas di lokasi kejadian kini juga sudah terurai.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kecelakaan Kereta Api Terburuk di Australia, 83 Orang Tewas

KOMPAS.com/Dhawam Pambudi Infografik: Cara Hadapi Trauma Usai Kecelakaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com