Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan BMKG soal Penyebab Gempa Banten Magnitudo 6,6

Kompas.com - 15/01/2022, 05:52 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa Banten yang terjadi pada Jumat (14/1/2022) pukul 16.05 WIB menjadi trending topik di media sosial Twitter.

Gempa selama beberapa menit tersebut dirasakan oleh sejumlah warga di Jabodetabek.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan, gempa Banten magnitudo 6,6 pada Jumat (14/1/2022) terjadi akibat aktivitas lempeng di Selatan Jawa.

Gempa bumi yang terjadi, imbuhnya merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia menunjang ke bawah lempeng Benua Eurasia.

"Atau tepatnya ke bawah Pulau Jawa yang terus-menerus hingga Nusa Tenggara," ujarnya sebagaimana disampaikan saat konferensi pers dalam kanal YouTube Info BMKG, Jumat (14/1/2022).

Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Dwikorita menegaskan, berdasarkan permodelan tsunami, gempa Banten tersebut tidak menyebabkan potensi terjadinya tsunami.

Kendati demikian, lokasi gempa yang berada di kawasan Selat Sunda memang menjadi salah satu lokasi yang memiliki sejarah gempa dan tsunami sejak ratusan tahun yang lalu.

BMKG mencatat, ada 8 kejadian gempa dan atau tsunami yang pernah terjadi sebelumnya sejak 1851.

Baca juga: Gempa Bumi, Ini Cara Menyelamatkan Diri yang Direkomendasikan BNPB

Gempa Banten dan daerah yang merasakan

Pengunjung Cilegon Center Mall keluar dari dalam saat gempa 6,7 terjadiTangkap layar video Pengunjung Cilegon Center Mall keluar dari dalam saat gempa 6,7 terjadi

Dwikorita menjelaskan, gempa Banten pada Jumat, terjadi di 52 km arah Barat Daya Sumur, Banten dan memiliki kedalaman 40 km, sehingga dampak guncangan dirasakan di wilayah yang cukup luas.

Meliputi Banten, Lampung, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.

Berdasarkan data yang dipaparkan Dwikorita, berikut ini daerah yang terdampak oleh gempa yang terjadi pada pukul 16.05 WIB:

1. Cikeusik dan Panimbang guncangan dirasakan dengan kekuatan VI pada Skala MMI.

Di tingkat ini, getaran dirasakan oleh seluruh penduduk dan kebanyakan dari mereka terkejut kemudian lari keluar.

2. Labuan dan Sumur guncangan dirasakan dengan kekuatan IV Skala MMI.

Di daerah tersebut, bila gempa terjadi pada siang hari dirasakan oleh orang banyak yang ada di dalam rumah.

Baca juga: Berkaca dari Gempa Ambon, Ini yang Harus Dilakukan Ketika Terjadi Gempa Bumi

3. Tangsel, Lembang, Kota Bogor, Pelabuhan Ratu, Kalianda, Bandar Lampung, III-IV MMI.

Kondisi getaran terasa sama dengan kekuatan yang terjadi pada IV Skala MMI.

4. Anyer kekuatan III Skala MMI.

Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu.

5. Jakarta, Kota tangerang, Ciracas, Bekasi, Kota Bandung, Kabupaten Bogor, Kotabumi, kekuatan II-III Skala MMI.

Sama, dengan kekuatan di tingkat ini, getaran juga dirasakan sebagaimana getaran yang ditimbulkan oleh truk yang berlalu.

Hingga saat ini sejumlah kerusakan pada rumah warga sudah dilaporkan.

Baca juga: Benarkah Pulau Kalimantan Aman dari Gempa? Ini Kata BMKG

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Gempa Banten Guncang Jakarta

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com