KOMPAS.com - Gempa bumi bisa terjadi kapan pun dan di mana pun, tanpa mengenal waktu dan tempat.
Terlebih lokasi Indonesia berada dalam garis Cincin Api Pasifik atau Ring of Fire yang dinilai rawan bencana alam seperti gempa bumi.
Apabila lempeng samudera atau benua juga gunung berapi tiba di masa aktivitasnya, maka gempa bisa saja terjadi.
Ada sejumlah upaya yang dapat kita lakukan untuk menyelamatkan diri saat gempa bumi terjadi.
Seperti panduan yang ada pada Buku Saku Tanggap, Tangkas, Tangguh Menghadapi Bencana dari BNPB proses penyelamatan bisa dilakukan dengan melakukan hal-hal berikut ini:
Kemudian, apabila gempa terjadi saat kita sedang menyetir kendaraan, usahakan untuk menghindari persimpangan jalan dan tepikan kendaraan di sebelah kiri, karena jika tetap melaju kita bisa kehilangan kendali pada kendaraan yang tengah kita bawa.
Selanjutnya, ikuti anjuran dari petugas yang ada.
Baca juga: Mengapa di Indonesia Sering Terjadi Gempa?
Lalu bagaimana jika gempa bumi terjadi pada saat kita tertidur?
Gempa bumi tidak selalu di siang hari atau di waktu di mana manusia terjaga. Sering kali getaran hebat terjadi di malam yang larut, dini hari, atau di waktu-waktu manusia beristirahat dan terlelap tidur.
Misalnya saja beberapa gempa bumi yang terjadi akhir-akhir ini, gempa Pacitan (5,0 M) 22 Juni lalu yang terjadi pukul 02.33 WIB, atau gempa yang baru terjadi pagi tadi (7/7/2020), gempa Donggala (4,0 M) tepat pada pukul 03.31WIB atau 02.31 Wita.
Lalu, apa yang harus kita lakukan agar bisa selamat dari gempa yang mengguncang di kala kita tengah terlelap?
Dikutip dari Earthquake Country, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika gempa terjadi saat Anda tertidur.
Baca juga: Melacak Gempa yang Pernah Melanda Jakarta dan Banten hingga Tahun 1833
Namun tips sedikit berbeda disampaikan oleh Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunamii Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono.