Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ardhito Pramono Ditangkap karena Ganja, Kenali Efeknya pada Tubuh

Kompas.com - 12/01/2022, 17:45 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Musisi sekaligus aktor Ardhito Pramono ditangkap polisi atas dugaan penyalahgunaan dan kepemilikan narkoba di kawasan Jakarta Timur, Rabu (12/1/2022).

Hal itu dikonfirmasi oleh Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat Kompol Danang Setiyo. Menurut Danang, jenis narkoba yang digunakan Ardhito adalah ganja.

"Jenis narkoba ganja," kata Danang saat dikonfirmasi, Rabu.

Dari pemeriksaan sementara, hasil tes urine menyatakan Ardhito Pramono positif menggunakan narkoba.

Apa efek menggunakan ganja dan bahayanya bagi tubuh?

Baca juga: Ardhito Pramono Ditangkap karena Ganja

Tanaman ganjapixabay Tanaman ganja

Efek ganja

Peneliti dan pakar adiksi dari Mental Health Addiction and Neuroscience Jakarta dr Hari Nugroho mengatakan, ganja atau marijuana memiliki sifat depresan.

Karena menjadi obat depresan, ganja dapat memengaruhi sistem saraf dengan cara membuat lambat sistem saraf.

"Dan efek-efek yang dirasakan (saat memakai ganja) salah satunya mengantuk," kata Hari dikutip dari Kompas.com, Senin (19/4/2021).

Dia melanjutkan, orang-orang yang menggunakan ganja atau pun jenis narkoba yang lain biasanya merasakan gejala-gejala seperti gangguan tidur insomnia, merasa tertekan, depresi.

"Karena sifatnya depresan, setelah pakai ganja langsung tidur," imbuh dia.

Bahaya ganja

Berikut ini beberapa efek samping yang harus dipertimbangkan jika mengonsumsi ganja, mengutip pemberitaan Kompas.com:

1. Halusinasi

Ganja dapat menyebabkan halusinasi ringan, keterampilan motorik yang buruk, atau persepsi realitas yang berubah.
Karena alasan ini, aktivitas tertentu mungkin tidak aman setelah menggunakan ganja, seperti mengoperasikan alat berat dan mengemudi.

Baca juga: PBB Keluarkan Ganja dari Golongan IV ke Golongan I, BNN: Masih Narkoba

 

2. Efek depresi

Ganja dapat menyebabkan efek depresan, mirip dengan yang terlihat pada penggunaan alkohol. Orang yang mengonsumsi bisa merasa tenang dan rileks, tetapi juga dapat bermasalah dengan koordinasi dan konsentrasi.

Beberapa orang juga dapat merasakan gejala depresi sebagai efek samping.

3. Efek stimulasi

Ganja dapat meningkatkan suasana hati, tetapi juga dapat menyebabkan hiperaktif, pernapasan cepat, serta peningkatan tekanan darah dan detak jantung.

4. Jantung hingga stroke

American Heart Association merekomendasikan untuk menghindari penggunaan ganja dalam segala bentuknya.

Hal itu karena kandungan dalam ganja berpotensi menyebabkan kerusakan pada jantung, paru-paru, dan pembuluh darah.

Pengguna ganja berpotensi mengalami masalah kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.

5. Efek sistem pernapasan

Sama seperti asap tembakau, asap ganja terdiri dari berbagai bahan kimia beracun, termasuk amonia dan hidrogen sianida yang dapat mengiritasi saluran bronkial dan paru-paru.

Baca juga: Viral, Video Penggerebekan Judi Sabung Ayam di Semarang, Ramai-ramai Terjun ke Tambak

 

6. Sistem sirkulasi

Kandungan ganja bergerak dari paru-paru ke aliran darah dan ke seluruh tubuh.

Dalam beberapa menit, detak jantung Anda dapat meningkat sebesar20 hingga 50 denyut per menit. Kondisi itu bisa berlanjut hingga 3 jam.

Ini menempatkan permintaan oksigen ekstra pada jantung Anda. Jika Anda memiliki penyakit jantung, ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Salah satu tanda penggunaan ganja baru-baru ini adalah mata merah. Mata terlihat merah karena ganja menyebabkan pembuluh darah melebar dan terisi lebih banyak darah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com