Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Dibicarakan, Ini Manfaat dan Bahaya Ganja

Kompas.com - 08/12/2020, 08:08 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Komisi Narkotika PBB (CND) baru-baru ini memutuskan mengeluarkan ganja dan resin ganja dari golongan IV Konvensi Tunggal Narkotika 1961, tetapi tetap mempertahankannya dalam golongan I.

Artinya, penggunaan ganja tetap tunduk pada semua tingkat kendali Konvensi Tunggal 1961.

Obat-obatan yang masuk golongan IV dapat diartikan sebagai obat yang memiliki potensi besar untuk disalahgunakan dan disebut tidak memiliki manfaat untuk terapi kesehatan.

Sementara narkotika golongan I hanya digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak dipergunakan dalam terapi.

Baca juga: PBB dan Kontroversi soal Ganja...

Lantas, apa manfaat dan bahaya penggunaan ganja?

Dalam UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, ganja sendiri tergolong narkotik golongan I bersama dengan sabu, kokain, opium, dan heroin.

Izin penggunaan terhadap narkotika golongan I hanya dibolehkan dalam hal-hal tertentu. Dan di luar itu, maka dianggap melanggar hukum alias ilegal.

Selain itu, UU Nomor 35/2009 juga melarang konsumsi, produksi, hingga distribusi narkotika golongan I.

Hukuman bagi setiap orang yang memproduksi atau mendistribusikan narkotika golongan I adalah hukuman pidana penjara hingga maksimal seumur hidup atau hukuman mati.

Baca juga: 10 Negara yang Legalkan Ganja sebagai Obat Medis

Manfaat ganja

Mengutip Healthline, berikut ini manfaat dari ganja atau mariyuana:

1. Mengurangi rasa sakit

Cannabinoids dalam mariyuana dapat mengurangi rasa sakit dengan mengubah jalur persepsi nyeri di otak. Hal ini dapat berguna untuk mengobati kondisi yang menyebabkan nyeri kronis seperti:

  • radang sendi
  • fibromyalgia
  • endometriosis
  • migrain

Ganja juga dapat meminimalkan efek samping pengobatan kanker, seperti kehilangan napsu makan.

Dalam beberapa kasus, mariyuana medis dilaporkan dapat membantu menggantikan penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) jangka panjang seperti ibuprofen, yang dapat memiliki efek samping negatif.

Baca juga: Patut untuk Dipahami, Berikut Beda Psikotropika dan Narkotika

2. Mengurangi peradangan

Cannabidiol dalam ganja dianggap membantu mengurangi peradangan.

Secara teori ini mungkin bermanfaat bagi kondisi peradangan seperti:

  • penyakit Crohn atau Crohn’s disease
  • sindrom iritasi usus
  • artritis reumatoid

Baca juga: Millen Cyrus Ditangkap, Simak Dampak Narkoba pada Tubuh

3. Obati gangguan neurologis dan mental

Karena efeknya pada sistem limbik, dokter terkadang meresepkan ganja untuk mengobati kondisi kesehatan saraf dan mental berikut:

  • kegelisahan
  • epilepsi
  • sklerosis ganda
  • penyakit parkinson
  • gangguan stres pasca-trauma (PTSD)
  • Sindrom Tourette

Baca juga: Mengenal Sindrom Putri Tidur atau Sleeping Beauty Syndrome

4. Perbaiki gangguan tidur

Efek relaksasi mariyuana dapat membantu memperbaiki gangguan tidur, seperti insomnia.

Tidur yang lebih baik juga dapat terjadi ketika rasa sakit berkurang dari penggunaan ganja.

Baca juga: Berbahayakah Tidur dengan Kipas Angin Menyala Sepanjang Malam?

Bahaya ganja

Ilustrasi ganjaThinkstock Ilustrasi ganja

Meski terdapat penelitian tentang manfaat ganja, penggunaan ganja juga memiliki risiko.

Masih dari Healthline, berikut ini beberapa efek samping yang harus dipertimbangkan jika mengonsumsi ganja:

1. Efek halusinogen

Ganja dapat menyebabkan halusinasi ringan, ketrampilan motorik yang buruk, atau persepsi realitas yang berubah.

Karena alasan ini, aktivitas tertentu mungkin tidak aman setelah menggunakan ganja, seperti mengoperasikan alat berat dan mengemudi.

Baca juga: Video Viral Sopir Bus Dihajar Warga karena Ngeblong di Lamongan

2. Efek depresan

Ganja dapat menyebabkan efek depresan, mirip dengan yang terlihat pada penggunaan alkohol.

Orang yang mengonsumsi bisa merasa tenang dan rileks, tetapi juga dapat bermasalah dengan koordinasi dan konsentrasi.

Beberapa orang juga dapat merasakan gejala depresi sebagai efek samping.

Baca juga: Indonesia Resmi Resesi, Ini Bedanya dengan Krisis dan Depresi Ekonomi

3. Efek stimulasi

Ganja dapat meningkatkan suasana hati, tetapi juga dapat menyebabkan hiperaktif, pernapasan cepat, serta peningkatan tekanan darah dan detak jantung.

4. Efek samping lainnya

Efek samping lainnya yang bisa muncul antara lain mata merah, mulut kering, dan nafsu makan meningkat.

Baca juga: Makanan yang Harus Dihindari Penderita Penyakit Jantung, Apa Saja?

5. Penyakit jantung hingga stroke

Ilustrasi ganja medis.SHUTTERSTOCK Ilustrasi ganja medis.

Diberitakan Kompas.com, 6 Agustus 2020, American Heart Association merekomendasikan untuk menghindari penggunaan ganja dalam segala bentuknya.

Hal itu karena kandungan dalam ganja berpotensi menyebabkan kerusakan pada jantung, paru-paru, dan pembuluh darah.

Pengguna ganja berpotensi mengalami masalah kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.

Baca juga: Mengenal Penyakit Stroke, dari Gejala hingga Pencegahannya

Beberapa studi yang dianalisis oleh kelompok medis menemukan kelainan irama jantung, seperti takikardia dan fibrilasi atrium, dapat terjadi dalam satu jam setelah ganja yang mengandung THC

THC, atau tetrahydrocannabinol, adalah zat psikoaktif dalam ganja yang menciptakan rasa "teler."

Tetrahydrocannabinol juga dapat menyebabkan detak jantung yang lebih cepat, meningkatkan kebutuhan oksigen pada jantung, dan mengganggu dinding arteri.

Baca juga: Ramai soal Thermo Gun Disebut Bahayakan Otak, Berikut Penjelasan Ahli

Lalu, ada pula kontribusi terhadap tekanan darah yang lebih tinggi saat dalam kondisi rawan.

Nyeri dada, serangan jantung, gangguan irama jantung, dan kondisi jantung serius lainnya dikaitkan dengan keracunan tembakau dan mariyuana karbon monoksida.

Bagi siapa pun dengan penyakit jantung bawaan, risiko tersebut akan kian naik.

Baca juga: 9 Dampak Stres pada Kesehatan Tubuh, dari Sebabkan Sakit Jantung hingga Rusak Kehidupan Seks

6. Efek pada otak

Mengutip Kompas.com, 4 Oktober 2019, Peneliti di Institute of Mental Health Addiction and Neuroscience Jakarta, dr Hari Nugroho menjelaskan salah satu efek ganja adalah pada otak.

Adapun yang terjadi antara lain halusinasi, psikiatri, adiksi (kecanduan), serta pemicu gangguan jiwa.

Ganja bisa menjadi pemicu gangguan jiwa pada orang yang memiliki faktor genetik.

Hal ini terjadi pada orang yang keturunan atau keluarganya pernah memiliki riwayat gangguan jiwa (skizofrenia).

Baca juga: Mengenal Baby Blues, Gangguan Jiwa yang Kerap Dialami Pasca-kelahiran

7. Efek pada pernapasan

Masih dari Kompas.com, menurut dr Hai, ganja yang diisap menggunakan rokok efeknya berbahaya.

Ketika rokok diisap, efek yang akan terjadi tidak hanya dari pengaruh asap rokok yang sudah jelas berbahaya, tetapi juga kandungan senyawa aktif dari ganja juga akan ikut menyebar di tubuh.

Hasilnya, yang terjadi adalah adanya gangguan pernapasan sampai paru-paru.

Hari mencontohkan salah satu kasusnya adalah pada warga Amerika yang meninggal karena penggunaan vape atau rokok elektrik.

Baca juga: Berikut Bahaya Vape, dari Cedera Paru hingga Berujung Kematian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com