Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jeff Smith Pakai Ganja karena Tak Bisa Tidur, Ini Efek Sampingnya

Kompas.com - 19/04/2021, 12:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Artis peran Jeff Smith ditangkap akibat penyalahgunaan narkoba jenis ganja pada Jumat (16/4/2021).

Jeff Smith mengaku sudah menggunakan ganja sejak 2020 dengan alasan untuk membantunya tidur.

"Karena enggak bisa tidur," kata Jeff Smith seperti dilaporkan Kompas.com, Sabtu (17/4/2021).

Benarkah ganja bisa memberi efek mengantuk dan membantu tidur? Bagaimana prosesnya?

Baca juga: PBB Putuskan Ganja Masuk Golongan I Narkotika, Bagaimana di Indonesia?

dr Hari Nugroho selaku peneliti dan pakar adiksi dari Mental Health Addiction and Neuroscience Jakarta mengatakan, ganja atau marijuana memiliki sifat depresan.

Karena menjadi obat depresan, ganja dapat memengaruhi sistem saraf dengan cara membuat lambat sistem saraf.

"Dan efek-efek yang dirasakan (saat memakai ganja) salah satunya mengantuk," kata Hari dihubungi Kompas.com, Senin (19/4/2021).

Dia melanjutkan, orang-orang yang menggunakan ganja atau pun jenis narkoba yang lain biasanya merasakan gejala-gejala seperti gangguan tidur insomnia, merasa tertekan, depresi.

"Karena sifatnya depresan, setelah pakai ganja langsung tidur," imbuh dia.

Tentang ganja

Di Indonesia ganja kerap disebut sebagai cimeng, marijuana, gele, atau pocong.
Orang-orang menggunakan ganja dengan memasukkannya ke dalam lintingan rokok atau pipa (bong).

Ketika seseorang merokok ganja, zat aktif dari ganja akan melewati paru-paru menuju aliran darah.

Darah akan membawa bahan kimia tersebut ke otak dan organ-organ lain di seluruh tubuh. Pengguna akan merasakan efeknya setelah 30 menit hingga 1 jam.

Dalam wawancara dengan Sains Kompas.com pada Oktober 2019, Hari mengatakan bahwa pengaruh zat adiktif ganja lebih rendah dibanding sabu.

Namun, ganja juga memiliki ratusan zat psikoaktif dan Tetrahidrokabinol (THC) yang merupakan senyawa paling aktif.

Ilustrasi ganja dijadikan rokokSHUTTERSTOCK/Craig F Scott Ilustrasi ganja dijadikan rokok

Penggunanya kemudian akan merasa high dengan beberapa efek lainnya seperti perubahan indra, perubahan kesadaran terhadap waktu, perubahan mood, gerakan tubuh terganggu, kesulitan berpikir dan memecahkan masalah, serta memori yang terganggu.

Selain jangka pendek, ganja juga memiliki efek jangka panjang. Tumbuhan ini mempengaruhi perkembangan otak.

Baca juga: Masuk Golongan I, Kenali Manfaat dan Efek Buruk Ganja

Ketika seorang remaja menggunakan ganja, ia akan merasakan penurunan daya pikir, memori, serta fungsi belajar.

Beberapa efek jangka panjang dari ganja antara lain gangguan pernapasan, meningkatkan denyut jantung, masalah perkembangan anak saat dan setelah kehamilan, serta halusinasi dan paranoia.

dr Hari mengatakan, ganja juga bisa menjadi pemicu gangguan jiwa pada orang yang memiliki faktor genetik. Hal ini terjadi pada orang yang keturunan atau keluarganya pernah memiliki riwayat gangguan jiwa.

“Jadi kalau ada yang punya genetik gangguan jiwa atau skizofrenia, mengonsumsi ganja bisa jadi pemicu penggunanya kena gangguan jiwa atau skizofrenia juga. Bahkan sangat berisiko sekali itu,” tuturnya kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com