Enjeline mengungkapkan, efek sabu adalah jenis stimulan, sehingga otak penggunanya akan menjadi sangat aktif.
Saking aktifnya maka bisa berimbas jadi tidak bisa tidur dan semangat dalam hal apapun ketika orang tersebut masih dalam pengaruh obat tersebut.
"Ketika semangat, mereka enggak lapar, sehingga sering juga digunakan menjadi semacam 'obat diet'. Walau paling sering digunakan untuk menambah nafsu seksual," ujar Enjeline.
Kemudian, hal yang bisa terlihat dari pengguna sabu yakni sering terlihat munculnya banyak jerawat di daerah sekitar hidung atau bibir.
Hal ini dikarenakan penggunaan sabu melalui bong atau alat penghisap sabu.
"Gigi dan gusi rusak juga, badan kurus kering, dan wajah lebih tua dari usia," imbuhnya.
Baca juga: Ikut Konsumsi Sabu-sabu Bareng Nia Ramadhani, Ardi Bakrie Ungkap Alasannya
Sementara itu, Enjeline menjelaskan efek sabu-sabu akan cepat muncul segera setelah penggunaan. Kondisinya lalu memuncak dalam waktu 4 jam.
"Dalam 15 jam sudah dikeluarkan dari tubuh, jadi dia akan pakai lagi besok supaya enggak lemas," ujar Enjeline.
Ia mengatakan, jika seseorang sudah kecanduan sabu, maka pengguna akan menambah dosis terus untuk dapat efek yang sama.