Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Ilmiah Mengapa Sarapan Bubur Bikin Cepat Lapar

Kompas.com - 06/01/2022, 08:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Sarapan bubur memang nikmat, namun hanya selang beberapa jam setelahnya, perut bisa dipastikan akan kembali keroncongan.

Padahal, bubur yang kita konsumsi sudah dalam porsi yang cukup besar. Namun belum sampai tiba makan siang, perut sudah menuntut asupan makanan secara berlebihan. 

Apakah makan bubur memang membuat perut cepat lapar? 

Hampir mereka yang memilih sarapan bubur akan mudah lapar dibanding mereka yang sarapan dengan sepiring nasi beserta lauk pauknya.

Hal ini hampir dialami oleh semua orang, baik laki-laki maupun wanita.

Baca juga: Harus Tahu, Ini Plus Minus Sarapan Buah Pisang

Mengapa sarapan bubur membuat cepat lapar

Melansir dari The Sun, bubur terdiri dari banyak sekali karbohidrat. Dan karbohidrat akan dirombak tubuh menjadi glukosa yang masuk ke dalam aliran darah dan menaikkan level gula dalam darah.

Semakin cepat gula dalam darah naik, akan semakin cepat pula gula dalam darah merosot drastis. Hal inilah yang membuat kita jadi cepat lemas dan lapar seakan tak bertenaga.

Proses pemasakan bubur yang sangat lama bisa menaikkan indeks glikemik, inilah yang bisa menaikkan kadar gula dalam darah kita.Unsplash/Deryn Macey Proses pemasakan bubur yang sangat lama bisa menaikkan indeks glikemik, inilah yang bisa menaikkan kadar gula dalam darah kita.
Bubur biasanya hanya dilengkapi dengan sedikit lauk dan sayuran, sehingga karbohidrat yang ada sangat tinggi dengan serat dan protein yang sangat rendah.

Semakin banyak serat yang masuk ke saluran cerna, akan semakin lama proses pencernaan makanan yang terjadi. Dan hal ini akan membuat kita merasa kenyang lebih lama. 

Nah karena bahan pelengkap bubur biasanya "miskin" akan serat, maka proses perombakan makanan pun akan terjadi lebih cepat. Efeknya, kita menjadi lebih mudah lapar dalam waktu singkat.

Baca juga: Menu Sarapan Sehat untuk Tubuh yang Tengah Sakit

Yang bisa memperlambat proses perombakan makanan selain serat adalah protein juga lemak. 

"Ketika tubuh mengonsumsi refined carbohydrates atau karbohidtrat yang memiliki stuktur glukosa tunggal dalam jumlah banyak, pankreas akan menandai hal tersebut sebagai lonjakan glukosa dalam darah, sehingga pankreas akan melepaskan insulin dalam jumlah banyak," begitu papar Rhiannon Lambert, ahli gizi dari Amerika.

Ketika insulin banyak keluar, maka akan ada banyak glukosa yang hilang dari aliran darah. Hal inilah yang menyebabkan level glukosa dalam darah turun drastis dan membuat Anda terdera lelah dan lapar.

Selain bahan pendamping bubur yang relatif lebih sedikit dan berstruktur sederhana daripada nasi, proses pemasakan bubur yang lebih lama dibanding nasi juga menaikkan indeks glikemik bubur.

Indeks glikemik adalah angka yang menunjukkan seberapa cepat gula darah kita bisa naik. Semakin tinggi angka indeks, akan semakin cepat pula gula darah melonjak tinggi.

Jadi agar bubur tak membuat cepat lapar, konsumsilah bubur dengan diimbangi menu lain yang kaya serat, protein dan lemak. Semisal mengudap buah alpukat atau apel sesudah menghabiskan semangkuk bubur ayam.

Baca juga: Waktu Terbaik Sarapan, Sebelum atau Setelah Berolahraga?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jalan Tol di China Runtuh, 51 Orang Tewas dan 23 Kendaraan Terjatuh

Jalan Tol di China Runtuh, 51 Orang Tewas dan 23 Kendaraan Terjatuh

Tren
Gelombang Panas Menerjang Kawasan Asia, Apa Penyebabnya?

Gelombang Panas Menerjang Kawasan Asia, Apa Penyebabnya?

Tren
Perebutan Tiket Terakhir Menuju Olimpiade Paris, Kapan Babak Play-off Indonesia Vs Guinea U23?

Perebutan Tiket Terakhir Menuju Olimpiade Paris, Kapan Babak Play-off Indonesia Vs Guinea U23?

Tren
Ramai soal 'Heatwave' Melanda Negara-negara Asia, Apakah Berpotensi Terjadi di Indonesia?

Ramai soal "Heatwave" Melanda Negara-negara Asia, Apakah Berpotensi Terjadi di Indonesia?

Tren
Beda Surat Tilang Asli Polisi dan Penipuan yang Dikirim ke WhatsApp

Beda Surat Tilang Asli Polisi dan Penipuan yang Dikirim ke WhatsApp

Tren
Sepak Bola dan Nasionalisme Kita

Sepak Bola dan Nasionalisme Kita

Tren
Media Asing Soroti Kekalahan Indonesia dari Irak, Sebut Skuad Garuda Bermain Sangat Baik

Media Asing Soroti Kekalahan Indonesia dari Irak, Sebut Skuad Garuda Bermain Sangat Baik

Tren
Singapore Airlines Bayar Ganti Rugi Penumpang Rp 42 Juta karena Kursi Pesawat Tak Bisa Direbahkan

Singapore Airlines Bayar Ganti Rugi Penumpang Rp 42 Juta karena Kursi Pesawat Tak Bisa Direbahkan

Tren
Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Tren
Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Tren
Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Tren
Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Tren
Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com