Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Divaksin, Apakah Anak Usia di Bawah 6 Tahun Aman Ikut PTM?

Kompas.com - 04/01/2022, 17:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Catatan epidemiolog

Dicky juga memberi catatan terkait PTM yang sudah dilaksanakan selama ini. Menurut Dicky dari PTM yang sudah ada seharusnya dilaporkan evaluasinya hingga tuntas.

"Kekurangannya dan catatan saya selama ini adalah temuan-temuan dari klaster ini belum mengarah menghasilkan pada satu analisa yang memberikan informasi yang tuntas lengkap darimana, bagaimana, dan kenapanya," kata dia. 

Dihubungi terpisah, Epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo menyebut, risiko tertular pada anak lebih rendah dibanding orang dewasa.

"Pada dasarnya yang berisiko tinggi untuk mengalami gejala berat sampai kritikal, bahkan meninggal adalah golongan usia yang lebih dewasa, terutama lansia, bukan anak-anak, karena anak masih mempunyai daya tahan tubuh yang jauh lebih baik," ujar Windhu pada Kompas.com, Minggu (2/1/2022).

Baca juga: IDAI Rekomendasikan Anak di Bawah 6 Tahun Tak Ikut PTM 100 Persen, Ini Respons Pemprov DKI

Rekomendasi IDAI

Menurut keterangan tertulis IDAI yang diterima Kompas.com, Minggu (2/1/2022), anak usia di bawah 6 tahun tidak direkomendasikan untuk mengikuti Pembelajaran Tatap Muka.

Hal tersebut lantaran menurut rekomendasi IDAI, anak yang bisa masuk sekolah adalah anak yang sudah diimunisasi Covid-19 lengkap 2 kali.

Berikut ini rekomendasi IDAI terkait pembelajaran tatap muka:

1. Vaksinasi

Menurut IDAI, untuk membuka pembelajaran tatap muka, 100 persen guru dan petugas sekolah harus sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19

Sementara itu untuk anak, menurut IDAI anak yang dapat masuk sekolah adalah anak yang sudah diimunisasi Covid-19 lengkap 2 kali dan tanpa komorbid.

2. Protokol kesehatan

IDAI juga menekankan protokol kesehatan tetap harus dipatuhi, terutama:

  • Penggunaan masker wajib untuk semua orang yang ada di lingkungan sekolah.
  • Ketersediaan fasilitas cuci tangan.
  • Menjaga jarak.
  • Tidak makan bersamaan.
  • Memastikan sirkulasi udara terjaga.
  • Mengaktifkan sistem penapisan aktif per harinya untuk anak, guru, petugas sekolah dan keluarganya yang memiliki gejala suspek Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com