Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Kekerasan Seksual, Terapkan Pola Asuh Ini Ke Anak Sejak Dini

Kompas.com - 31/12/2021, 10:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dewasa ini, banyak terjadi kasus kejahatan dan kekerasan seksual.

Bahkan, sebagian pelaku dan korban berasal dari kelompok usia yang terbilang masih anak-anak maupun remaja.

Pelecehan seksual merusak kehidupan korban, pelaku, berikut keluarganya. Banyak faktor yang bisa memengaruhi seseorang menjadi pelaku atau korban kekerasan seksual.

Namun, pola asuh di dalam keluarga sedikit bisa menjadi dasar agar tidak melakukan kekerasan tersebut.

Apa saja pola asuh yang mesti diterapkan?

Psikolog Anak dan Keluarga Astrid Wen menjelaskan, beberapa pola asuh yang bisa membentuk seorang anak jauh dari tindak kekerasan seksual atau kekerasan pada umumnya.

Baca juga: Kita Tengah Mengalami Darurat Kekerasan Seksual...

1. Beri edukasi seks dan relasi

Hal pertama adalah pentingnya ditanamkan edukasi seks dan relasi sejak usia dini.

"Perlu. Edukasi seks itu yang penting supaya setiap orang memiliki kehidupan seksualitas yang aman. Sedangkan menanamkan pemahaman tentang konsep relasi mencegah penyalahgunaan kekuasaan atau the power of abuse," kata Astrid, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/12/2021).

Dua hal ini menjadi poin utama agar anak bisa memahami apa itu seksualitas dan ke depannya tidak akan menggunakan kekuatannya untuk menekan pihak lain sehingga timbul kerugian.

"Kesetaraan gender, bagaimana laki-laki menghargai perempuan. Bagaimana perempuan memperlakukan laki-laki. Adanya rasa hormat satu sama lain," jelas Astrid.

Baca juga: Melihat Kekerasan pada Perempuan dan Anak? Segera Lapor ke Sini!

2. Hindari kekerasan

Kekerasan baik dalam bentuk verbal maupun fisik sangat dianjurkan untuk dihindari dalam sebuah keluarga.

Terutama, kekerasan jangan sampai dilihat oleh anak-anak yang masih ada dalam proses perkembangan.

"Dicek saja, keluarga kita masih ada kekerasan atau enggak, karena kalau masih familiar dengan kekerasan, ketika anak nantinya melihat kekerasan yang lain, tidak aneh. Dia dipukuli pacarnya, atau dia mukulin pacarnya, itu dunianya dia," jelas dia.

Dengan orangtua selalu mencontohkan perilaku yang lembut dan penuh dengan kasih sayang, maka anak tidak akan terbiasa dengan tindak kekerasan.

Itu akan ia bawa dalam caranya memperlakukan orang lain di kemudian hari.

Baca juga: Kasus Bunuh Diri NW dan Alarm Darurat Kekerasan Seksual di Indonesia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com