Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mana yang Lebih Sehat Dikonsumsi di Pagi Hari, Susu Dingin atau Susu Panas?

Kompas.com - 31/12/2021, 08:05 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Susu yang menjadi minuman favorit anak-anak adalah sumber kalsium, vitamin D, zinc, dan potasium alami.

Susu murni biasanya diberi beberapa tambahan perasa untuk meningkatkan citarasanya, mulai dari gula, kayu manis, vanila dan masih banyak lagi.

Beberapa orang lebih senang menyeruput susu dalam kondisi panas atau hangat. Tapi beberapa lagi memilih mendinginkan susu terlebih dahulu di dalam kulkas sebelum menikmatinya bersama setangkup roti bakar.

Baik susu panas atau susu dingin, ternyata memiliki keistimewaan sendiri-sendiri. Manfaat kesehatan ada pada keduanya, meski beda dalam penggunaan.

Baca juga: Susu Sapi Bisa Membantu Program Diet, Ini Cara Tepat Mengonsumsinya

Manfaat kesehatan susu panas

Jika dikonsumsi di malam hari, susu panas atau susu hangat dipercaya bisa memperbaiki kualitas tidur.

Indrani Ghosh dari Rumah Sakit Manipal, Kolkata, memaparkan bahwa susu panas bisa menghangatkan tubuh dan melindungi tubuh dari serangan hawa dingin.

Melansir dari Healthshots, susu juga mengandung asam amino yang bernama tryptophan yang bisa memancing tubuh memproduksi melatonin dan serotonin, hormon yang bisa membuat tubuh tenang sehingga bisa tidur terlelap.

Susu panas baik dikonsumsi di malam hari untuk membuat tidur lebih nyenyak.Unplash/Gordon Plant Susu panas baik dikonsumsi di malam hari untuk membuat tidur lebih nyenyak.
Selain meningkatkan kualitas tidur, susu panas juga memiliki manfaat kesehatan lain seperti memperbaiki kerusakan otot dan menstabilkan level gula dalam darah.

Lewat studi diketahui bahwa proses pemanasan susu bisa lebih mengaktifkan beberapa enzim yang ada.

Enzim ini adalah properti yang membuat kalsium dalam susu lebih mudah terserap tubuh. Ketika kalsium banyak terserap tubuh, maka kita pun bisa memperoleh manfaat berupa tulang yang lebih kuat dan sehat.

Sedangkan mengutip dari Times of India, susu panas yang dicampur dengan madu juga bisa digunakan untuk menyembuhkan flu. Properti antibakteri yang ada pada susu dan madu bisa efektif mengusir virus flu.

Meksipun susu hangat atau panas memiliki banyak manfaat, tapi meminumnya di cuaca yang panas bisa memicu banyak gangguan. Seperti memicu keringat keluar lebih banyak atau memicu produksi lendir dalam kerongkongan.

Baca juga: Benarkah Minum Susu Sebelum Tidur Bisa Membuat Kita Lebih Nyenyak?

Manfaat kesehatan susu dingin

Yang cocok dinikmati di cuaca panas tentu saja susu dalam suhu dingin. Susu dingin, yang didinginkan dalam lemari pendingin atau diberi es batu, juga memiliki banyak manfaat kesehatan.

Susu dingin bisa melancarkan metabolisme dan menyehatkan kulit.Unsplash/Ihssan Rami Susu dingin bisa melancarkan metabolisme dan menyehatkan kulit.
Kalsium dalam susu dingin bisa memperbaiki sistem metabolisme dan membakar kalori.

Susu dingin juga mengandung banyak elektrolit yang bisa menghidrasi tubuh sekaligus menyegarkan dan memicu semangat.

Elektrolit dalam susu dingin juga bisa digunakan melembabkan kulit sehingga membuat kulit nampak segar dan kenyal.

Selain itu, susu dingin dipercaya bisa membuat perut terasa kenyang lebih lama. Jadi ketika Anda kelaparan di siang hari, ambil saja segelas susu dingin sebagai pengganti kudapan.

Melihat dari manfaat kesehatan yang ada, bisa disimpulkan bahwa susu dingin lebih cocok dinikmati di pagi dan siang hari.

Sedangkan susu panas lebih pas diseduh dan dinikmati di malam hari sebelum kita berangkat tidur.

Baca juga: Meredakan Asam Lambung dengan Segelas Susu Dingin, Begini Caranya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com