Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Burger McDonald's Mengandung Bahan Ammonia

Kompas.com - 26/12/2021, 10:00 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

"Berita ini tidak benar. Di Indonesia, McDonald’s tidak pernah menggunakan bahan ammonia hydroxide (kadang-kadang disebut juga Special Lean Beef Trimmings, SLBT, atau 'pink slime'). McDonald’s Indonesia hanya menggunakan 100 persen daging sapi tanpa ada bahan tambahan,” tulis McDonald’s Indonesia di laman resminya, 17 Desember 2021.

Sementara itu McDonald’s Corporation juga merilis pernyataan terkait kasus ini.

At McDonald’s, food safety has been and will continue to be a top priority. McDonald’s USA has always used 100% USDA-inspected beef. Currently, McDonald’s USA does not use ammonia-treated beef in our hamburgers. The decision to discontinue its use was not related to any particular event, but rather a result of our efforts to align our standards for beef around the world.

McDonald’s complies with government requirements and food safety regulations. We also have our own food safety measures and standards in place throughout our supply chain to help ensure that we serve safe, high quality food to our customers,” tulis McDonald’s Corporation.

Kesimpulan

Klaim bahwa burger McDonald's berbahaya atau sangat beracun karena mengandung hidrogen amoniak adalah tidak benar atau hoaks.

McDonald’s Indonesia telah menegaskan bahwa klaim itu tidak benar atau hoaks.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com