Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Batal Mewawancara Tuhan

Kompas.com - 21/12/2021, 17:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

GURU Besar Ilmu Filsafat Universitas Pelita Harapan, Prof Fransisco Budi Hardiman berbagi sebuah copy kartu tanda penduduk (KTP) yang tampak diresmikan oleh Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur. Di situ tertera NIK 3509202609500001 untuk seorang warga negata Indonesia kelahiran Jember 25 September 1950.

Jenis kelamin orang dalam copy KTP itu pria, golongan darah tidak jelas, dan alamat lengkapnya di Jalan Manyar Lingkar Krajan, RT/RW 001/006, Desa Slawu, Kecamatan Patrang. Orang itu beragama Islam, status kawin, pekerja buruh harian lepas, kewarganegaraan WNI berlaku seumur hidup.

Baca juga: KPK Pastikan Penyelidikan terhadap Muktamar Ke-34 NU Hoaks

Copy KTP tersebut diperkuat keabsahannya dengan stempel di sisi kanan bawah CNN sebagai sumber pemberitaan. Dahsyatnya adalah nama penyandang KPT dengan NIK 3509202609500001 bukan Amir atau Joko atau Widodo tetapi Tuhan.

Mujur

Sekali lagi saya ulang tegaskan bahwa nama yang tertera pada copy KTP tersebut adalah Tiuhan.

Akibat langsung percaya bahwa kiriman Prof Fransisco Budi Hardiman dengan stempel CNN pastinya bukan hoaks, langsung saya memerintahkan staf acara gelar-wicara Jaya Suprana Show untuk mencari sampai ketemu sesama WNI bernama Tuhan tersebut untuk diundang menjadi narasumber acara gelar wicara Jaya Suprana Show (JSShow).

Saya sudah pernah mewawancara Presiden sampai bahkan lima Presiden yaitu BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi. Namun,  saya belum pernah mewawancara Tuhan.

Maka wajar bahwa saya sangat mendambakan bisa mewawancara Tuhan sebelum saya meninggalkan dunia fana ini. Kemungkinan besar di alam baka saya akan masuk neraka maka kemungkinan kecil bisa berjumpa apalagi mewawancara Tuhan. Kecuali lewat zoom.

Terselamatkan

Syukur alhamdullilah, ternyata Yang Maha Kasih melindungi saya dari musibah mujur tak teraih, nahas tak tertolak tersesat hoaks.

Sebelum staf JSShow gagal menemukan warga Indonesia bernama Tuhan itu, Prof Fransisco Budi Hardiman berbaik hati mengingatkan saya agar bersikap eling lan waspodo, maka sebaiknya meneliti copy KTP dahsyat itu secara lebih seksama dan cermat.

Baca juga: Hoaks, Video di Twitter yang Menyatakan Omicron Hanya Buatan Media

Ternyata setelah lebih teliti meneliti copy KTP tersebut, dapat diyakini bahwa pada hakikatnya copy KTP tersebut sengaja diedit entah oleh siapa untuk khusus diganti sang nama menjadi Tuhan.

Berkat budi-baik pengingatan Prof Fransisco Budi Hardiman maka saya terselamatkan dari tuntutan hukuman penjara atas tuduhan ikut menyebarluaskan hoaks.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com