Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Hewan Luwing Mengandung Bisa yang Mematikan

Kompas.com - 20/12/2021, 12:05 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar informasi di masyarakat bahwa hewan luwing mengandung bisa yang mematikan.

Beberapa akun di media sosial Facebook membagikan foto seorang anak yang terbaring di atas bangku dari kayu, dengan disebelahnya terdapat beberapa hewan luwing.

Diklaim bahwa anak laki-laki tersebut meninggal dunia akibat tergigit hewan ini.

Berdasarkan penelusuran, didapati bahwa informasi tersebut tidak benar.

Baca juga: [HOAKS] Foto Rumini Korban Erupsi Semeru Tengah Berpelukan

Narasi yang beredar

Akun ini, ini, dan ini membagikan gabungan gambar anak laki-laki yang terbaring di atas bangku kayu dengan sebelahnya terdapat beberapa hewan berwarna merah yang melingkarkan tubuhnya.

Dalam narasi gambar yang diunggah tersebut, disebutkan bahwa anak laki-laki di Provinsi Pailin meninggal dunia akibat gigitan hewan tersebut.

Dari penelusuran, Pailin adalah sebuah kota di bagian barat Kamboja dekat dengan perbatasan Thailand.

Hewan berwarna merah, yang diketahui merupakan luwing tersebut disebut memiliki bisa.

“Hewan ini sangat menakutkan disebut hewan berbisa bisa membunuh manusia seorang anak laki-laki di provinsi pailin mati karena gigitan hewan ini harap berhati-hati semuanya!! Tolong bantu share untuk menyebarkan kesadaran kepada semua orang,” bunyi narasi dalam foto yang dibagikan.

Disebutkan kaki seribu mengandung bisa yang mematikanFacebook Disebutkan kaki seribu mengandung bisa yang mematikan

Lantas, apakah benar luwing mengandung bisa?

Penelusuran Kompas.com

Melansir Kompas.com, 5 Desember 2021, luwing merupakan jenis antropoda dari kelas Myriapoda, yang dalam bahasa Yunani berarti berkaki banyak.

Luwing atau kaki seribu mengonsumsi materi tanaman yang membusuk.

Kebiasannya meringkuk atau melingkarkan tubuhnya saat bertemu ancaman, menjadi bentuk pertahanan luwing sambil mengeluarkan zat kimia beracun.

Hewan luwing lebih menyukai tempat yang lembab seperti hutan, walaupun beberapa luwing juga ditemukan di gurun.

Ditegaskan, luwing tidak menggigit atau menyengat tetapi mempunyai pertahanan kimia dalam jumlah yang sangat kecil.

Cairan kimia yang dikeluarkan luwing, tidak akan berbahaya jika mengenai kulit manusia. Hanya butuh ditangani dengan mencuci tangah secara menyeluruh menggunakan sabun.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga telah melabeli berita yang berisi luwing mengandung bisa mematikan sebagai hoaks, yang dapat dilihat di sini.

Kesimpulan

Informasi bahwa luwing mengandung bisa berbahaya yang mematikan dipastikan hoaks atau tidak benar.

Luwing bukanlah hewan yang menggigit atau menyengat, dan jika mengeluarkan cairan kimia sebagai bentuk perlindungan saat terancam, ini bisa ditangani dengan membersihkannya menggunakan sabun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Tren
Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Tren
2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

Tren
Pertandingan Timnas Indonesia Vs Irak Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Timnas Indonesia Vs Irak Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Penjelasan Wakil Wali Kota Medan soal Paman Bobby Jadi Plh Sekda

Penjelasan Wakil Wali Kota Medan soal Paman Bobby Jadi Plh Sekda

Tren
Daftar Juara Piala Thomas dan Uber dari Masa ke Masa, Indonesia dan China Mendominasi

Daftar Juara Piala Thomas dan Uber dari Masa ke Masa, Indonesia dan China Mendominasi

Tren
Video Viral Pria Ditusuk hingga Meninggal karena Berebut Lahan Parkir, Ini Kata Polisi

Video Viral Pria Ditusuk hingga Meninggal karena Berebut Lahan Parkir, Ini Kata Polisi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com