KOMPAS.com - Notifikasi atau pop-up iklan dari aplikasi yang kita pasang di ponsel terkadang mengganggu.
Apalagi, ketika segala sesuatu dilakukan secara online melalui berbagai aplikasi, maka akan semakin banyak pula notifikasi bermunculan.
Sebut saja terkait urusan perbankan, belanja, rapat, hiburan, hingga kesehatan semuanya bisa dilakukan melalui aplikasi.
Hal ini bisa jadi pedang bermata dua ketika kita mendapat notifikasi beruntun dari aplikasi-aplikasi itu.
Misalnya, Anda sedang fokus bekerja atau belajar, tetapi notifikasi itu muncul dan mengalihkan perhatian dari platform streaming atau dari aplikasi belanja online. Atau, Anda hanya membuka ponsel untuk mengecek cuaca, tetapi disambut dengan rentetan notifikasi dan akhirnya membukanya.
Sebagian orang tak menghiraukan notifikasi itu hingga jumlahnya menumpuk. Akibatnya, menyisakan tanda merah di ikon aplikasi yang tidak kunjung hilang.
Sebagian lagi tidak tahan dengan notifikasi itu dan buru-buru mengkliknya hanya agar tanda merah segera hilang.
Padahal, notifikasi yang mengganggu itu bisa diatur bahkan dihilangkan.
Dilansir dari The Guardian, Kamis (17/12/2021), Sophie Leroy, profesor di University of Washington Bothell School of Business, adalah ahli soal gangguan pekerjaan.
Dia mengkategorikan notifikasi atau pemberitahuan ke dalam dua kategori.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.