Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Foto KTP dengan Stiker "Saya Donor Mata", Ini Penjelasannya

Kompas.com - 15/12/2021, 19:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan foto bagian belakang KTP tertempel stiker "Saya Donor Mata", viral di media sosial Twitter pada Sabtu (11/12/2021).

Sebagaimana diunggah oleh akun Twitter ini, mengutip cuitan dari akun ini. "Satu hal berani apa yang lo lakuin di tahun 2021?"

Pengunggah mengunggah foto KTP dengan stiker "Saya Donor Mata", dengan nama lembaga donor, berikut nomor teleponnya.

Hingga Rabu (15/12/2021), twit itu sudah diretwit sebanyak 3.136 kali dan disukai sebanyak 30.200 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Lalu, bagaimana cara mendaftarkan diri sebagai donor mata? Apa saja syarat yang harus dipenuhi?

Baca juga: Bahaya Tidur dengan Mata Setengah Terbuka dan Cara Mengatasinya

Arti stiker "Saya Donor Mata" di KTP

Dokter spesialis mata bidang retina di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung dr Grimaldi Ihsan mengatakan, arti dari stiker "Saya Donor Mata" adalah pemilik kartu identitas tersebut sudah terdaftar sebagai donor mata.

Namun, pemberian stiker tersebut bergantung kepada institusi yang menyediakan layanan donor mata.

"Itu tergantung institusi, biasanya kalau pendonor meninggal, pihak keluarga akan menghubungi RS dan dari pihak RS akan mengambil kornea pendonor tanpa biaya," ujar Grimaldi, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/12/2021).

Grimaldi mengatakan, mendonorkan kornea mata adalah tindakan yang sangat mulia, ketika tubuh sudah tidak bernyawa, dapat tetap menjadi mukjizat bagi orang lain yang sangat membutuhkan.

Menurut dia, menjadi donor mata tidak bertentangan dengan semua ajaran agama.

Dia menjelaskan, bagi mereka yang berniat untuk ikut mendonorkan matanya, dapat melakukan pendaftaran diri ke cabang PPMTI-Bank Mata Indonesia terdekat.

"Untuk yang berdomisili di Jawa Barat, khususnya kota Bandung dan sekitarnya dapat langsung datang ke Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo," lanjut dia.

Baca juga: Menatap Matahari, Tak Butuh Waktu Lama untuk Membuat Mata Buta

Indikasi cangkok kornea

Sementara itu, dijelaskan pula beberapa indikasi dari metode pencangkokan kornea, yakni:

  1. Optik, agar kornea/selaput bening jelas kembali.
  2. Tektonik, menambal kebocoran pada kornea dan menjaga bentuk bola mata tetap kuat.
  3. Terapeutik, untuk mengganti jaringan kornea yang rusak berat akibat infeksi.
  4. Kosmetik

Syarat jadi donor mata

Dikutip dari situs bankmataindonesia.org, berikut syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh calon donor mata:

  • Sudah diatas 17 tahun dan iklas tanpa paksaan dari pihak lain
  • Disetujui keluarga/ahli waris
  • Terdaftar di Sekretariat Bank Mata Indonesia
  • Mengisi surat pernyataan lengkap
  • Penyebab dan waktu kematian diketahui
  • Tidak menderita penyakit systemis maupun syarat pusat yang disebabkan virus AIDS, Hepatitis, CythoMegalo Virus maupun Rabies/Anjing Gila
  • Tidak menderita tumor ganas yang bersifat systemis seperti Leukemia, Lymphoma Malignum
  • Tidak mengalami kelainan mata seperti tumor mata, glaukoma, dan kelainan kornea
  • Tidak menderita kanker darah

Baca juga: Penyebab dan Gejala Gangguan Mata Plus atau Rabun Dekat

Tata cara donor mata

  1. Mendaftarkan diri sebagai calon donor di PPMTI-BMI pusat atau cabang terdekat, calon donor yang mendaftar akan mendapatkan kartu anggota donor mata.
  2. Menjalani pemeriksaan klinis untuk menilai kondisi mata.
  3. Mengisi surat pernyataan apabila meninggal dunia merelakan matanya untuk diambil dan dicangkokkan kepada yang membutuhkan.
  4. Memberi kuasa kepada pengurus PPMTI-BMI untuk melakukan pengambilan dan pencangkokan setelah donor dinyatakan meninggal.
  5. Surat pernyataan harus diketahui dan ditandatangani oleh suami/istri/anak/ahli waris, dan satu orang saksi lain, dan juga ditandatangani oleh pengurus PPMTI-BMI.

Adapun segala proses pendaftaran calon donor mata adalah tidak dipungut biaya/gratis.

Alur donor mata

  1. Calon donor mengunjungi Tim Unit Bank Mata.
  2. Mengisi formulir calon donor yang ditandatangani oleh calon donor dan ahli waris.
  3. Pemeriksaan korna calon donor.
  4. Ketika calon donor meninggal, keluarga menginformasikan ke Pusat Mata Nasional (PMN) di rumah sakit terdekat.
  5. Tim Unit Bank Mata datang ke rumah calon donor yang meninggal.
  6. Tim Unit Bank Mata melakukan informed cosent kepada keluarga calon donor.
  7. Tim Unit Bank Mata melakukan pengambilan kornea donor untuk didonorkan.
  8. Pemeriksaan sampel darah donor. Jika ditolak, maka dilakukan penanganan oleh instansi kesehatan lingkungan atau wet lab.

Sedangkan jika tidak ditolak, maka dilakukan therapeutik/tektonik, pemilihan calon resipien, dan tindakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com