Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Corona 12 Desember: Kondisi Covid-19 di Indonesia | Belum Ada Tanda Keparahan akibat Omicron

Kompas.com - 12/12/2021, 07:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi virus corona penyebab Covid-19 masih melanda seluruh dunia. Penambahan kasus baru masih dilaporkan dari berbagai negara.

Dilansir dari laman Worldometers, Minggu (12/12/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 269.949.577 kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 242.693.941 pasien telah sembuh dan 5.317.154 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 21.938.482, dengan rincian 21.849.671 pasien dalam kondisi ringan dan 88.811 dalam kondisi serius.

Berikut 5 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

  1. Amerika Serikat: 50.751.762 kasus, 817.765 orang meninggal, total sembuh 39.981.492
  2. India: 34.684.396 kasus, 475.128 orang meninggal, total sembuh 34.114.331
  3. Brasil: 22.184.824 kasus, 616.733 orang meninggal, total sembuh 21.407.699
  4. Inggris: 10.771.444 kasus, 146.387 orang meninggal, total sembuh 9.453.429
  5. Rusia: 9.986.967 kasus, 288.351 orang meninggal, total sembuh 8.709.964.

Catatan: data yang ditampilkan dapat berubah sewaktu-waktu.

Baca juga: Indonesia Peringkat 2 Ketahanan Covid-19 Terendah, Ini Respons Kemenkes

Indonesia

Warga melintas di dekat mural bertema COVID-19 di Jakarta, Rabu (1/12/2021). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay Warga melintas di dekat mural bertema COVID-19 di Jakarta, Rabu (1/12/2021). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.

Kasus Covid-19 di Indonesia tercatat masih ada penambahan, termasuk kasus sembuh dan meninggal dunia.

Hingga Sabtu (12/11/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah 228 dari 205.447 orang yang diperiksa dalam 24 jam terakhir.

Sehingga, jumlah kasus positif Covid-19 sampai saat ini menjadi 4.258.980 orang.

Sedangkan untuk kasus sembuh, pemerintah melaporkan penambahan sebanyak 190 orang.

Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 4.109.865 orang.

Pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 juga bertambah sebanyak 6 orang, sehingga totalnya kini menjadi 143.929.

Baca juga: Peringkat Ketahanan Covid-19, Indonesia Nomor 52 dari 53

Australia

Polisi berjaga saat para pelancong tiba untuk karantina di hotel Melbourne, Australia, 7 Desember 2020. Australia pada Minggu (28/11/2021) mengumumkan telah mendeteksi Covid-19 varian Omicron dari dua pendatang yang terbang dari selatan Afrika ke Sydney.AFP PHOTO/WILLIAM WEST Polisi berjaga saat para pelancong tiba untuk karantina di hotel Melbourne, Australia, 7 Desember 2020. Australia pada Minggu (28/11/2021) mengumumkan telah mendeteksi Covid-19 varian Omicron dari dua pendatang yang terbang dari selatan Afrika ke Sydney.

Australia akan menyingkat waktu tunggu orang menerima vaksin booster Covid-19, menyusul peningkatan kasus varian Omicron.

Australia sebelumnya akan menawarkan booster Covid-19 kepada semua orang yang berusia di atas 18 tahun dan yang mendapatkan dosis vaksin kedua enam bulan sebelumnya.

Namun, seiring meningkatnya kasus varian Omicron, Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt mengatakan bahwa interval waktu akan dipersingkat menjadi lima bulan setelah dosis kedua.

"Dosis booster, lima bulan atau lebih setelah dosis kedua, akan memastikan bahwa perlindungan dari pengobatan utama bahkan lebih kuat dan tahan lama dan akan membantu mencegah penyebaran virus," kata Hunt, dikutip dari CNA, Minggu (12/12/2021).

Australia akan menggunakan vaksin dari Pfizer dan Moderna dalam program boosternya.

Baca juga: Satgas Covid-19 Sebut Indonesia Siap Hadapi Omicron

Afrika Selatan

Ilustrasi varian Omicron membawa banyak mutasi virus corona. Sama-sama variant of concern, bukti awal menunjukkan gejala dari varian Omicron sangat berbeda dengan varian Delta. Bahkan gejala varian Omicron lebih mirip pilek.SHUTTERSTOCK/Corona Borealis Studio Ilustrasi varian Omicron membawa banyak mutasi virus corona. Sama-sama variant of concern, bukti awal menunjukkan gejala dari varian Omicron sangat berbeda dengan varian Delta. Bahkan gejala varian Omicron lebih mirip pilek.

Masih dari sumber yang sama, ilmuwan Afrika Selatan tidak melihat tanda bahwa varian Covid-19 Omicron menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Hal itu disampaikan ketika para pejabat mengumumkan rencana untuk meluncurkan vaksin booster dengan infeksi harian yang mendekati level tertinggi.

Afrika Selatan memperingatkan dunia tentang Omicron akhir bulan lalu, memicu alarm bahwa varian tersebut dapat memicu lonjakan baru dalam infeksi global.

Data rumah sakit menunjukkan bahwa pasien Covid-19 meningkat tajam di lebih dari setengah dari sembilan provinsi di Afrika Selatan.

Meskipun para ilmuwan mengatakan, perlu lebih banyak waktu untuk sampai pada kesimpulan yang pasti, Menteri Kesehatan Joe Phaahla mengatakan tanda-tanda keparahannya positif.

 

Taiwan

Taiwan pada Sabtu (11/12/2021), mengonfirmasi kasus pertama Covid-19 varian Omicron yang ditemukan pada tiga orang yang datang dari luar negeri.

Pusat Komando Epidemi Pusat Taiwan mengatakan, infeksi ditemukan pada pelancong yang datang dari Inggris, Eswatini, dan Amerika Serikat.

Seperti semua pendatang, mereka diuji pada saat kedatangan dan sudah menjalani karantina selama dua minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com