Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daerah Sekitar Gunung Semeru Diprediksi Hujan Lebat Siang Ini

Kompas.com - 06/12/2021, 06:11 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Erupsi susulan

Menurut Eko, Badan Geologi saat ini masih memonitor penyebab pasti erupsi Semeru, Sabtu (4/12/2021) sore.

Ia menjelaskan, setidaknya ada tiga kali erupsi susulan usai ledakan besar kemarin, yaitu pukul 00.30 WIB, setelah subuh pukul 05.00 WIB, dan pada pukul 10.00 WIB.

Dua erupsi pertama menurut dia tidak terlihat jelas seberapa jauh arah gugurannya karena visualisasi tertutup kabut. 

"Kemudian yang jam 10.00 WIB masih bisa terpantau, lebih kurang 2 kilometer luncurannya dari puncak. Mungkin sedikit menurun jarak luncurnya dengan yang Sabtu kemarin yang lebih besar," tambahnya.

Baca juga: Status Waspada Gunung Semeru dan Update Dampak Erupsinya...

Awan panas guguran

Terkait jarak luncur awan panas guguran pada erupsi besar, pihaknya belum mendapat data pasti.

Sebelumnya, ahli Vulkanologi Surono atau akrab disapa Mbah Rono mengingatkan, potensi paling bahaya dari Gunung Semeru adalah awan panas guguran.

Menurutnya, Semeru termasuk gunung yang sangat aktif membentuk kuba lava.

"Apabila kuba lava ini gugur dan dengan volume yang sangat besar, maka bisa diikuti dengan awan panas guguran," kata Mbah Rono, dikutip dari tayangan Breaking News Kompas TV, Minggu (5/12/2021).

"Berbeda dengan awan panas letusan, kalau awan panas letusan itu keluar saat terjadi letusan. Ini adalah awan panas guguran," sambungnya.

Ia menjelaskan, awan panas guguran ini sudah berlangsung dan mengarah ke tenggara sekitar 5 kilometer.

Baca juga: Benarkah Tak Ada Peringatan Dini Erupsi Semeru? Ini Tanggapan PVMBG

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com