KOMPAS.com - Musim hujan yang sedang melanda wilayah Indonesia menjadi momen emas bagi nyamuk untuk berkembang biak.
Di musim hujan, nyamuk semakin mudah menemukan genangan air yang menjadi tempat ideal bagi mereka untuk bertelur dan memperbanyak populasinya.
Hal ini perlu diwaspadai, karena nyamuk adalah serangga pembawa beragam penyakit mematikan, salah satunya demam berdarah.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan rumah dan menjaga agar nyamuk tidak menemukan tempat untuk berkembang biak.
Baca juga: Waspada DBD, Ini 8 Tanaman yang Bisa Mengusir Nyamuk
Mengutip laman Kementerian Kesehatan, ada beberapa tempat di rumah yang dapat menjadi lokasi ideal bagi nyamuk untuk bersarang saat musim hujan.
Tempat-tempat yang rawan menjadi sarang nyamuk, misalnya:
Tempat-tempat tersebut sangat berpotensi menjadi sarang nyamuk, sehingga masyarakat diimbau jangan sampai membiarkan air tergenang di tempat-tempat itu.
Bak kamar mandi dan toilet atau tempat penampungan air juga harus sering dikuras, agar tidak menjadi tempat bersarang jentik nyamuk.
Untuk diketahui, seekor jentik betina dalam 12–14 hari akan berubah jadi nyamuk dewasa.
Seekor nyamuk betina dewasa dalam sekali bertelur dapat menghasilkan 100-150 butir telur, sedangkan dalam sebulan nyamuk bisa bertelur kurang lebih empat kali.
Jadi dalam sebulan nyamuk bisa bertelur antara 400 sampai 600 telur.
Oleh karena itu, penting untuk mencegah perabot rumah berubah menjadi sarang nyamuk.
Baca juga: 10 Bahan Dapur Ini Bantu Atasi Bentol karena Gigitan Nyamuk
Diberitakan Kompas.com, 5 Februari 2020, Kemenkes telah mengampanyekan gerakan 3M untuk mencegah penyebaran nyamuk.
Gerakan 3M terdiri dari menguras, menutup dan mengubur. Berikut penjelasannya:
1. Menguras