Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Mayjen TNI Suharyanto, Kepala BNPB yang Baru Dilantik Jokowi

Kompas.com - 17/11/2021, 17:45 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Presiden Joko Widodo melantik Mayjen TNI Suharyanto sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang baru di Istana Negara, Rabu (17/11/2021).

Suharyanto dilantik untuk menggantikan posisi Letjen TNI Ganip Warsito yang akan memasuki masa pensiun.

Dalam acara pelantikan tersebut, Jokowi memberikan pesan kepada Suharyanto, salah satunya untuk memaksimalkan kerja BNPB.

Berikut profil Mayjen TNI Suharyanto, Kepala BNPB yang baru:

Baca juga: Jokowi Lantik Mayjen Suharyanto Jadi Kepala BNPB

Perjalanan karier Mayjen TNI Suharyanto

Sebelum dilantik menjadi Kepala BNPB, Suharyanto menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) V Brawijaya sejak 2020.

Berdasarkan informasi dari Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Mayjen TNI Suharyanto memiliki karier militer panjang.

Karier Suharyanto di dunia militer dimulai dari Akmil (1989) kecabangan Infanteri, Sesarcabif, Diklapa I, Diklapa II, Seskoad, Susdanyon, Susdandim, Sesko TNI, dan Lemhanas.

Pria kelahiran Cimahi 8 September 1967 ini merupakan lulusan terbaik Sesko TNI 2013.

Di sepanjang karier militernya, Suharyanto sempat menduduki berbagai jabatan, mulai dari Danton, Danko, Pasi Yonif Linud 612/Modang (1989-1998), Gumil Pussenif (1999).

Kemudian, Pabandya Ops Sopsdam V/Brawijaya (2003-2004), Danyonif 516/Caraka Yudha (2004-2005), Danyonif 500/Raider (2005-2006), Dandim 0832/Surabaya Selatan (2006).

Selanjutnya, Kasi Intel Korem 081/Dhirotsaha Jaya, Danrem 051/Wijayakarta (2015-2016), Karopeg Settama BIN (2016-2017), Dir Kontra Separatisme Deputi III BIN (2017-2018).

Lalu, Kasdam Jaya (2018-2019), Sesmilpres Kemensetneg RI (2019-2020), sampai dilantik menjadi Kepala BNPB yang baru saat ini.

Baca juga: Dilantik KSAD Baru, Ini Sepak Terjang Letjen Dudung Abdurachman

Aktif dalam penanganan Covid-19

Mengutip laman Kominfo Jatim, Suharyanto kerap menyampaikan perintah tegas terkait penanganan Covid-19 khususnya di wilayah Jawa Timur.

Misalnya, ketika klaster di Bangkalan, Madura, merebak, Suharyanto menegaskan, hal tersebut  harus menjadi pacuan agar semua pihak lebih waspada.

Dia bersama pemda setempat bekerja sama dan menyiapkan beragam fasilitas pendukung untuk menangani peningkatan kasus infeksi yang terjadi.

Kemudian pada Juli 2021 ketika kasus infeksi virus corona di Indonesia tengah memuncak, Suharyanto menegaskan, tidak ada lagi kegiatan isolasi mandiri (isoman), melainkan semuanya harus menjalankan isolasi terpusat (isoter).

"Tepat mulai tanggal 26 Juli 2021, warga yang sedang menjalani isolasi mandiri rencananya akan dipindahkan ke lokasi isolasi terpusat yang sudah disediakan oleh pihak Forkopimda Jatim. Harus diadakan dan bukan sebuah seremonial. Tidak ada lagi isolasi mandiri," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com