Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Profil Mayjen TNI Suharyanto, Kepala BNPB yang Baru Dilantik Jokowi

Suharyanto dilantik untuk menggantikan posisi Letjen TNI Ganip Warsito yang akan memasuki masa pensiun.

Dalam acara pelantikan tersebut, Jokowi memberikan pesan kepada Suharyanto, salah satunya untuk memaksimalkan kerja BNPB.

Berikut profil Mayjen TNI Suharyanto, Kepala BNPB yang baru:

Perjalanan karier Mayjen TNI Suharyanto

Sebelum dilantik menjadi Kepala BNPB, Suharyanto menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) V Brawijaya sejak 2020.

Berdasarkan informasi dari Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Mayjen TNI Suharyanto memiliki karier militer panjang.

Karier Suharyanto di dunia militer dimulai dari Akmil (1989) kecabangan Infanteri, Sesarcabif, Diklapa I, Diklapa II, Seskoad, Susdanyon, Susdandim, Sesko TNI, dan Lemhanas.

Pria kelahiran Cimahi 8 September 1967 ini merupakan lulusan terbaik Sesko TNI 2013.

Di sepanjang karier militernya, Suharyanto sempat menduduki berbagai jabatan, mulai dari Danton, Danko, Pasi Yonif Linud 612/Modang (1989-1998), Gumil Pussenif (1999).

Kemudian, Pabandya Ops Sopsdam V/Brawijaya (2003-2004), Danyonif 516/Caraka Yudha (2004-2005), Danyonif 500/Raider (2005-2006), Dandim 0832/Surabaya Selatan (2006).

Selanjutnya, Kasi Intel Korem 081/Dhirotsaha Jaya, Danrem 051/Wijayakarta (2015-2016), Karopeg Settama BIN (2016-2017), Dir Kontra Separatisme Deputi III BIN (2017-2018).

Lalu, Kasdam Jaya (2018-2019), Sesmilpres Kemensetneg RI (2019-2020), sampai dilantik menjadi Kepala BNPB yang baru saat ini.

Aktif dalam penanganan Covid-19

Mengutip laman Kominfo Jatim, Suharyanto kerap menyampaikan perintah tegas terkait penanganan Covid-19 khususnya di wilayah Jawa Timur.

Misalnya, ketika klaster di Bangkalan, Madura, merebak, Suharyanto menegaskan, hal tersebut  harus menjadi pacuan agar semua pihak lebih waspada.

Dia bersama pemda setempat bekerja sama dan menyiapkan beragam fasilitas pendukung untuk menangani peningkatan kasus infeksi yang terjadi.

Kemudian pada Juli 2021 ketika kasus infeksi virus corona di Indonesia tengah memuncak, Suharyanto menegaskan, tidak ada lagi kegiatan isolasi mandiri (isoman), melainkan semuanya harus menjalankan isolasi terpusat (isoter).

"Tepat mulai tanggal 26 Juli 2021, warga yang sedang menjalani isolasi mandiri rencananya akan dipindahkan ke lokasi isolasi terpusat yang sudah disediakan oleh pihak Forkopimda Jatim. Harus diadakan dan bukan sebuah seremonial. Tidak ada lagi isolasi mandiri," tegas dia.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/11/17/174500865/profil-mayjen-tni-suharyanto-kepala-bnpb-yang-baru-dilantik-jokowi

Terkini Lainnya

5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

Tren
Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Tren
Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

Tren
Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Tren
Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Tren
Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Tren
Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Tren
Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Tren
Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Tren
Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Tren
Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, PVMBG: Masih Berstatus Siaga

Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, PVMBG: Masih Berstatus Siaga

Tren
Israel Serang Iran, AS Klaim Sudah Dapat Laporan tapi Tak Beri Lampu Hijau

Israel Serang Iran, AS Klaim Sudah Dapat Laporan tapi Tak Beri Lampu Hijau

Tren
Ada Indomaret di Dalam Kereta Cepat Whoosh, Jual Kopi, Nasi Goreng, dan Obat Maag

Ada Indomaret di Dalam Kereta Cepat Whoosh, Jual Kopi, Nasi Goreng, dan Obat Maag

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke