MENURUT Kamus Besar Bahasa Indonesia kata modern bermakna 1) terbaru; mutakhir: 2) sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan zaman.
Pada kenyataan, makna kata modern yang memang berasal dari bahasa asing itu tidak sesederhana seperti yang ditulis oleh kamus.
Kata modern ternyata bermakna superlatif dalam arti bukan sekadar baru namun malah terbaru alias paling baru.
Sementara tidak ada kata “modern” dalam arti sifat seperti kata “baru” tanpa predikat superlatif.
Di bidang musikologi sulit menyatakan mana lebih modern Claude Debussy atau Maurice Ravel sebab keduanya dikategorikan sebagai komponis modern namun lebih tepat disebut sebagai komponis impressionis.
Bagi para musikolog Eropa, "Tembang Alit" digolongkan sebagai komposisi musik modern sebab konsekuen dan konsisten menggunakan pentatonik 1-3-4-5-7 yang dianggap modern sebab sebelum saya belum ada komponis Eropa konsekuen-konsisten menggunakan pentatonik 1-3-4-5-7 pada sebuah karya musik.
Namun sejak dahulu kala sebelum musik Eropa dibawa masuk kaum penjajah ke persada Nusantara para pemusik Nusantara sudah lumrah menggunakan pentatonik slendro.
Di dalam karya "Paramnesia" saya menggunakan teknik aleatorik serta deret duabelasnada dengan segenap pemutarbalikannya di Indonesia dianggap modern sementara di Eropa sudah dianggap kuno.
Juga ketika saya menggarap dan menggelar "Meditasi" banyak yang menganggap itu musik modern padahal John Cage sudah puluhan tahun terlebih dahulu mendayagunakannya.
Bagi para psikolog abad XXI, Sigmund Freud sama sekali tidak modern meski pada zamannya pemikiran sang Bapak Psikoanalisa ini dianggap modern.
Ketika saya menggunakan busana sarung dan selendang bermotif batik kawung di suatu acara pergelaran adibusana New York City, para penggemar adibusana setempat berkomentar, “Wow, what a fantastic modern design!”
Padahal, motif batik kawung tergolong yang paling tua di planet bumi ini.
Sama halnya primitifisme Pablo Picasso yang dianggap modern pada abad XX sulit dibedakan dengan mural gua Jebel Uweinat dari masa prasejarah Afrika.
Atau ketika Igor Stravinsky menghebohkan dunia musik dengan "Le Sacre du printemps".
Agar dianggap modern maka pengguna mobile phone tak segan menghamburkan uang demi membeli mobile phone yang terbaru agar merasa tidak kalah modern ketimbang para sesama pengguna mobile phone.