Daging sapi jenis ini lebih rendah kolesterol daripada daging sapi penggemukan dan mengandung lebih banyak asam lemak omega-3.
Jeroan merupakan makanan kaya kolesterol yang sangat bergizi.
Satu studi di lebih dari 9.000 orang dewasa Korea menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi daging dalam jumlah sedang, termasuk jeroan, memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung daripada mereka yang konsumsi rendah.
Baca juga: 7 Makanan yang Baik untuk Jaga Kesehatan Jantung Anda
Sarden tidak hanya sarat dengan nutrisi tetapi juga sumber protein yang enak dan nyaman yang dapat ditambahkan ke berbagai macam hidangan.
Terlebih lagi, sarden merupakan sumber zat besi, selenium , fosfor, seng, tembaga, magnesium, dan vitamin E yang sangat baik.
Yoghurt penuh lemak adalah makanan kaya kolesterol yang dikemas dengan nutrisi seperti protein, kalsium, fosfor, vitamin B, magnesium, seng, dan kalium.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi produk susu fermentasi penuh lemak dikaitkan dengan penurunan kolesterol jahat, tekanan darah, serta risiko stroke, penyakit jantung, dan diabetes rendah.
Baca juga: Simak, Ini 15 Makanan yang Sebaiknya Dihindari agar Sistem Imun Kuat
Sementara itu, empat makanan berikut kaya akan kolesterol dan berdampak negatif bagi kesehatan:
Makanan yang digoreng, mengandung kolesterol tinggi dan harus dihindari bila memungkinkan.
Itu karena mereka sarat dengan kalori dan dapat mengandung lemak trans, yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan merugikan kesehatan Anda dalam banyak hal lainnya.
Konsumsi tinggi makanan yang digoreng juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, obesitas dan diabetes.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Akrilamida, Senyawa Berbahaya di Balik Nikmatnya Gorengan
Konsumsi makanan cepat saji merupakan faktor risiko utama untuk berbagai penyakit kronis termasuk penyakit jantung, diabetes dan obesitas.
Mereka yang sering mengonsumsi makanan cepat saji cenderung memiliki kolesterol lebih tinggi, lebih banyak lemak perut, tingkat peradangan yang lebih tinggi, dan gangguan regulasi gula darah.