Diberitakan Kompas.com, 18 Juni 2019, porang mulai dilirik sebagai komoditas unggulan setelah kisah seorang pemulung yang sukses membudidayakan tanaman tersebut viral dan menjadi perbincangan masyarakat.
Kesuksesan Paidi, sosok pemulung yang tinggal di Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun membudidayakan porang hingga beromset miliaran menarik perhatian banyak orang.
Awal mula Paidi mengenal porang saat bertemu dengan teman satu panti asuhan di Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun pada 2009.
Baca juga: Bikin Petani Madiun Untung Ratusan Juta, Apa Keistimewaan Tanaman Porang?
Di rumah temannya, Paidi dikenalkan tanaman porang yang dibudidayakan warga setempat.
"Setelah saya cek, ternyata porang menjadi bahan makanan dan kosmetik yang dibutuhkan perusahaan besar di dunia," ungkap Paidi.
Setelah belajar dari temannya, Paidi kemudian mencari berbagai informasi tentang porang di internet. Ia akhirnya sadar bahwa porang merupakan kebutuhan dunia.
Umbi dari porang, banyak dicari di pasaran luar negeri seperti Jepang, China, Taiwan, dan Korea untuk bahan baku kosmetik, obat, hingga bahan baku ramen.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Porang, Kerabat Bunga Bangkai yang Memiliki Nilai Jual Tinggi
Paidi mengatakan, omset dari budidaya porang miliknya sudah mencapai miliaran rupiah.
Sementara itu, Kepala Desa Kepel Sungkono menyatakan, banyak warganya ikut menanam porang karena terinspirasi dengan kisah sukses Paidi.
Hampir 85 persen warga di Desa Kepel menanam porang.
Warga tertarik menanam porang karena harganya yang terus naik dan penanamannya yang lebih mudah.
“Tahun lalu (2018) penjualan porang di desa kami tembus hingga Rp 4 miliaran. Warga yang memiliki lahan seluas satu hektar bisa meraih untung hingga Rp 110 juta,” kata Sungkono.
Baca juga: Lebih Jauh soal Porang, Tanaman yang Bikin Paidi Jadi Miliarder