Terkait usulan Jenderal Andika Perkasa menjadi calon tunggal Panglima TNI, Fahmi berpendapat bahwa secara politik kebutuhan Presiden adalah sosok Panglima TNI yang memiliki loyalitas total.
Terutama, kata dia, untuk memuluskan agenda-agenda politik kenegaraan dan pemerintahannya.
"Nah, selain berbagai catatan prestasi, Andika Perkasa sejak awal sudah mendapat dukungan kuat baik melalui sosok ayah mertuanya, Hendropriyono maupun dari kalangan politisi, seperti tercermin dari beragam pernyataan sejumlah politisi dan tokoh," kata dia.
Baca juga: Viral, Video Oknum TNI Tendang dan Paksa Pemuda Tempelkan Kuping ke Knalpot, Ini Ceritanya
Menurut Fahmi, Andika juga memiliki akses dan jejaring internasional yang cukup kuat.
Sehingga, mungkin Presiden memandang bahwa Andika akan bisa banyak berperan dalam isu-isu yang menyangkut dinamika lingkungan strategis kawasan.
Dia mengatakan, siapa Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto memang bukanlah hal yang perlu terlalu diributkan.
"Karena pada dasarnya siapa pun yang ditunjuk Presiden, siapa pun yang terpilih, tidak akan ada banyak perbedaan. TNI juga sudah teruji soliditas dan loyalitasnya dalam menghadapi perubahan kepemimpinan. Jadi saya kira tidak akan ada resistensi," tutur Fahmi.
Baca juga: Mengenang Perjalanan Djoko Santoso, dari Panglima TNI hingga Kiprahnya di Dunia Politik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.