Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi mengatakan, Jenderal Andika Perkasa akan dihadapkan pada sejumlah tantangan besar.
Fami menyebut, sejumlah tantangan itu mulai dari alutsista sampai sistem pertahanan Indonesia di wilayah perbatasan.
"Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto nantinya, akan dihadapkan pada sejumlah tantangan besar," ujar Fahmi kepada Kompas.com, Kamis (4/11/2021).
"Selain dinamika lingkungan strategis kawasan, juga menyangkut pengembangan organisasi, moral dan kompetensi prajurit, modernisasi alutsista maupun soal kesejahteraan prajurit," imbuhnya.
Di sisi lain, kata Fahmi, Panglima TNI pengganti Hadi Tjahjanto juga harus terus memperkuat sinergitas dengan Polri dan lembaga-lembaga lain.
Baca juga: Menanti Calon Panglima TNI Pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto...
Kemudian, juga soal pengembangan interoperabilitas dari ketiga matra, angkatan darat, laut, dan udara.
"Serta melanjutkan upaya penyelesaian persoalan penumpukan perwira dan masalah-masalah lainnya," urai Fahmi.
Menurutnya, ada dua hal yang menjadi isu lingkungan strategis saat ini, yakni soal Laut China Selatan dan rencana pembangunan kapal selam bertenaga nuklir oleh Australia.
Seperti diketahui, Australia sebelumnya telah mengumumkan rencana pembangunan kapal selam bertenaga nuklir dengan dukungan Amerika Serikat dan Inggris.
"Ini berpotensi memicu reorientasi kebijakan pertahanan, belanja alutsista, dan perlombaan senjata di kawasan Asia Pasifik," kata dia
Baca juga: Calon Panglima TNI, Siapa Sosok Terkuat Pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto?