Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Sinovac untuk Anak Usia 6-11 Tahun, Ini Kata Kemenkes

Kompas.com - 03/11/2021, 17:30 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, dengan bertambahnya sasaran vaksinasi yakni untuk anak usia 6-11 tahun, maka kekebalan kelompok akan semakin cepat terwujud.

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyetujui penggunaan vaksin Sinovac untuk anak usia 6-11 tahun.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan, seiring dengan persetujuan ini, maka sasaran vaksinasi akan lebih banyak.

Juru Bicara Pemerintah untuk Program Vaksinasi Covid-19 ini juga optimis, bahwa dengan sasaran vaksinasi yang semakin luas, maka bisa mewujudkan kekebalan kelompok.

"Tentunya akan menambah minimal 70 persen penduduk yang di vaksin, yang akan memberikan kekebalan kelompok," kata Nadia, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/11/2021).

Baca juga: Amankah Vaksin Sinovac untuk Anak 6-11 Tahun? Ini Penjelasan Epidemiolog

Anak termasuk kelompok rentan

Lebih lanjut, Nadia mengungkapkan bahwa selama pandemi Covid-19 ini, anak-anak termasuk ke dalam kelompok rentan.

Meski gejala yang mereka alami cenderung ringan bahkan tidak bergejala, tetapi risiko tertular Covid-19 sama dengan orang dewasa.

"Anak juga adalah kelompok rentan dan kalau melihat risikonya tertular juga sama. Hanya, mereka cenderung ringan dan tidak bergejala," jelas Nadia.

Satgas Covid-19 mencatat, kasus Covid-19 di Indonesia untuk kelompok anak cukup banyak, yaitu mencapai 2,9 persen untuk usia 0 – 5 tahun dan 10 persen untuk usia 6 – 18 tahun.

 Baca juga: Kapan Vaksin Sinovac untuk Anak 6-11 Tahun Dimulai? Ini Penjelasan Kemenkes

Persiapan teknis

Menindaklanjuti izin dari BPOM, Kemenkes akan segera mempersiapkan petunjuk teknis dan jumlah sasaran vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun.

Nadia memperkirakan, akan ada penambahan target sasaran vaksinasi Covid-19 dari kelompok usia 6-11 tahun yaitu sekitar 25-27 juta. Mereka akan masuk ke dalam program vaksinasi pemerintah dan akan mendapat vaksin secara gratis.

"Iya masuk skema gratis, penambahan target pasti dan jumlahnya sekitar 25-27 juta ya," kata Nadia mengutip Kompas.com, Selasa (2/11/2021).

Pihaknya juga mengatakan, vaksinasi Covid-19 untuk anak 6-11 rencananya akan dimulai pada 2022. Untuk saat ini, Kemenkes akan fokus menyelesaikan target sasaran vaksinasi Covid-19 yang telah ditetapkan untuk mencapai kekebalan kelompok.

"Sementara kita juga menyiapkan pelaksanaan teknisnya (vaksinasi anak 6-11 tahun) termasuk seperti prosedur skrining dan prosedur vaksinasinya," ujarnya.

Pihaknya sejauh ini sedang mempersiapkan petunjuk teknis untuk pelaksanaannya.

Nadia menambahkan, keputusan ukuran penggunaan dosis Sinovac untuk anak 6-11 tahun tersebut juga masih menunggu rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

“Kita tunggu rekomendasi ITAGI dan IDAI, ya, untuk teknis pelaksanaannya,” kata Nadia.

Namun, pihaknya mengatakan kemungkinan penggunaan dosis adalah setengah dosis dewasa.

“Kalau lihat hasil uji klinis, ini (vasin Sinovac untuk anak 6-11 tahun) setengahnya dosis dewasa, ya,” ujar dia.

Baca juga: Aturan Terbaru Perjalanan Internasional: Wajib Karantina 5 atau 3 Hari Tergantung Dosis Vaksin yang Diterima

Hasil studi Sinovac untuk anak usia 6-11 tahun

Mengutip rilis BPOM, Selasa (2/11/2021), berdasarkan studi klinik di China dengan total subjek 1050 anak, menunjukkan bahwa penggunaan vaksin Sinovac pada anak usia 6-11 tahun aman dan dapat ditoleransi dengan baik.

Profil keamanan vaksin Sinovac pada anak usia 6-11 tahun sebesar 11 persen, sebanding dengan profil keamanan pada usia 12-17 tahun yang sudah disetujui yakni sebesar 14 persen.

Terkait dengan efek pembentukan respons imun (imunogenisitas) vaksin Sinovac pada anak usia 6-11 tahun, hasil pengamatan uji antibodi netralisasi 28 hari setelah vaksinasi dosis ke-2 menunjukkan seropositive rates dan seroconversion rates mendekati 100 persen.

Berdasarkan studi tersebut, dapat disimpulkan bahwa Vaksin Sinovac dengan pemberian dosis 600 SU aman dan memberikan respons imun yang baik pada anak usia 6-11 tahun.

"Dengan persetujuan ini, maka Vaksin Sinovac merupakan vaksin pertama yang disetujui di Indonesia untuk anak usia 6-11 tahun,” papar Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito saat konferensi pers Senin (01/11/2021).

Baca juga: Tidak Wajib PCR, Naik Pesawat Boleh Pakai Antigen Mulai Hari Ini

Rekomendasi IDAI

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyambut baik pemberian vaksin Covid-19 pada anak usia 6-11 tahun.

Berikut rekomendasi IDAI terkait vaksinasi Covid-19 untuk anak 6-11 tahun:

1. Pemberian Vaksin Sinovac pada anak golongan usia 6 tahun ke atas diberikan secara intramuskular dengan dosis 3ug (0,5 ml) sebanyak dua kali pemberian dengan jarak dosis pertama ke dosis kedua yaitu 4 minggu.

2. IDAI mengingatkan vaksinasi ini tidak direkomendasikan bagi anak yang memiliki atau mengalami kontraindikasi sebagai berikut:

  • Defisiensi imun primer, penyakit autoimun tidak terkontrol
  • Penyakit Sindrom Gullian Barre, mielitis transversa, acute demyelinating encephalomyelitis
  • Pasien anak kanker yang sedang menjalani kemoterapi/radioterapi
  • Anak yang sedang mendapat pengobatan imunosupresan/sitostatika berat
  • Anak sedang mengalami Demam 37,50 C atau lebih, anak baru sembuh dari Covid-19 kurang dari 3 bulan
  • Pascaimunisasi lain kurang dari 1 bulan
  • Anak atau remaja sedang hamil
  • Memiliki hipertensi dan diabetes melitus
  • Penyakit-penyakit kronik atau kelainan kongenital yang tidak terkendali.

3. Sebelum dan sesudah vaksinasi semua anak tetap memakai masker dengan benar, menjaga jarak, tidak berkerumun, jangan bepergian bila tidak penting.

4. Pelaksanaan imunisasi mengikuti kebijakan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dan dapat dimulai setelah mempertimbangkan kesiapan petugas kesehatan, sarana, prasarana dan masyarakat.

5. Semua anggota IDAI diimbau untuk melakukan imunisasi kejar dan imunisasi rutin untuk mencegah kejadian luar biasa penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi selain membantu meningkatkan cakupan imunisasi Covid-19 pada anak.

6. Semua anggota IDAI diharapkan mengikuti panduan pelaporan imunisasi dan pemantauan setelahnya yang sudah dikeluarkan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

7. Imunisasi untuk anak dengan kanker dalam fase pemeliharaan, penyakit kronis atau autoimun yang terkontrol dapat mengikuti panduan imunisasi umum dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter penanggung jawab pasien sebelumnya.

(Sumber: KOMPAS.com/Nur Fitriatus Shalihah, Nur Rohmi Aida, Haryanti Puspa Sari | Editor: Sari Hardiyanto, Dani Prabowo, Diamanty Meiliana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com