Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telinga Berdenging, Apa yang Terjadi?

Kompas.com - 30/10/2021, 11:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

Telinga memiliki mekanisme menangkap debu dan kotoran dan mengusirnya keluar dari bagian dalam telinga. Namun tetap saja, ada beberapa kotoran yang tetap membandel dan mengendap di dalam telinga.

Jika tak segera dibersihkan, kotoran telinga ini akan menyebabkan telinga mengalami kerusakan kecil dan muncul suara yang mengganggu.

4. Efek obat-obatan

Obat seperti aspirin, antibiotik, andidepresan, obat-obatan yang mengandung senyawa diuretik, dan beberapa jenis obat medis lainnya, bisa memicu telinga berdenging.

Biasanya, semakin tinggi dosis obat, akan semakin tinggi pula risiko dengingan yang berbunyi di telinga.

5. Infeksi

Infeksi pada sinus dan telinga juga bisa menyebabkan gangguan pada telinga termasuk telinga berdenging. 

6. Gangguan tekanan darah

Tekanan darah tinggi yang disebabkan stres, alkohol atau kafein, bisa menyebabkan telinga berdenging.

Pembuluh darah di dekat telinga bisa terganggu dan membuat aliran darah melaju lebih kuat dan kencang. 

Selain enam faktor di atas, telinga berdenging juga bisa terjadi karena cedera leher dan kepala, penyakit lyme, dan masih banyak lagi. 

Baca juga: Sering Pakai Headset, Jangan Lupa Rawat Telinga, Ini Tipsnya!

Cara mengatasi telinga berdenging

Mengutip Mayo Clinic, untuk mengatasi telinga berdenging Anda bisa melakukan beberapa hal.

Pertama, membersihkan kotoran telinga dengan cara yang tepat. Jangan menggunakan cotton bud karena hanya akan membuat kotoran terdorong lebih masuk ke bagian dalam telinga.

Kedua, Anda bisa meredakan deringan dengan menormalkan gangguan tekanan darah lewat pengobatan yang sesuai.

Jika telinga berdenging terjadi karena efek penuaan, maka solusi yang bisa Anda pakai adalah mengenakan alat bantu dengar.Unsplash/Mark Paton Jika telinga berdenging terjadi karena efek penuaan, maka solusi yang bisa Anda pakai adalah mengenakan alat bantu dengar.
Ketiga, jika telinga berdenging disebabkan karena efek penuaan, maka mau tak mau Anda harus mengenakan alat bantu dengar.  

Terakhir, ubahlah obat yang Anda konsumsi. Berkonsultasilah ke dokter untuk mengganti obat yang lama karena obat tersebut menganggu indera pendengaran Anda.  

Baca juga: 8 Kebiasaan Buruk yang Bisa Merusak Otak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klink ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klink ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com