Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Terkait Meninggalnya Mahasiswa Saat Diklatsar Menwa UNS

Kompas.com - 26/10/2021, 17:00 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

"Keluarga tidak terima dengan kejadian ini. Pokoknya keluarga ingin tahu penyebab meninggalnya itu karena kecelakaan atau penganiayaan. Yang penting tahu penyebabnya," kata Sutarno.

Baca juga: Pemerintah Waspadai Varian Virus Corona AY.4.2 Delta Plus, Apa Itu?

3. Diklatsar berlangsung sembilan hari

Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Sutanto mengatakan, Diklatsar Menwa UNS diikuti 12 peserta.

Adapun Diklatsar berlangsung selama sembilan hari, mulai Sabtu (23/10/2021) dan dijadwalkan berakhir pada Minggu (31/10/2021).

"Kalau agendanya saya baca di-rundown mereka ya pendidikan dasar itu mulai dari orientasi lapangan, dimulai dari pengecekan kesehatan sudah, pengambilan helm, orientasi lapangan di depan GOR berjalan menuju Fakultas Teknik, menuju danau berhenti di jembatan. Tapi ada juga materi pada sore hari itu materi di markas sini dari pukul 15.30-17.00 WIB dan pukul 17.45-18.45 WIB isoma," kata Sutanto.

Sutanto mengatakan, jika nantinya ditemukan ada kesalahan standar operasional prosedur (SOP) terkait pelaksanaan kegiatan Diklatsar Menwa UNS, pihak kampus bakal mengambil langkah tegas.

"Kami shock betul dengan kejadian seperti ini. Kami turut berduka betul apalagi bisa merasakan sedihnya keluarga. Kalau memang ada yang salah prosedural nanti pasti kita akan melangkah lebih jelas untuk mengambil tindakan itu," tegas Sutanto.

Baca juga: Gempa Swarm Ambarawa-Salatiga Bisa Muncul Lagi, Ini Peringatan BMKG

4. Menunggu hasil otopsi

Kasat Reskrim Polresta Surakarta AKP Djohan Andika mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kematian Gilang Endi.

Polisi juga masih melakukan otopsi terhadap jasad korban di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi Surakarta.

"Ini kita masih melakukan otopsi dulu," kata Johan

Djohan belum bisa menduga penyebab kematian korban karena masih menunggu hasil otopsi dari rumah sakit keluar.

Baca juga: Cara Bayar Pajak Kendaraan lewat Signal Bisa Digunakan di 28 Provinsi

5. Polisi periksa panitia

Diberitakan Kompas.com, Selasa (26/10/2021), Kasat Reskrim Polresta Surakrta AKP Djohan Andika mengatakan, ada enam orang saksi yang diperiksa terkait kematian Gilang Endi.

Djohan mengatakan, semua saksi yang diperiksa itu merupakan panitia dari Diklatsar Menwa UNS.

"Ada enam saksi kita periksa. Mereka dari panitia kegiatan," kata Djohan

Ia menambahkan, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) korban mengikuti Diklatsar Menwa di Kawasan Jurug.

Polisi juga mengamankan barang bukti berupa pakaian yang dipakai korban saat mengikuti Diklatsar Menwa.

"Baju korban kita amankan," ujar Djohan.

(Sumber: Kompas.com/Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Donny Aprian, Khairina)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Tren
Melestarikan Zimbabwe Raya

Melestarikan Zimbabwe Raya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

Tren
5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com