Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Gurita dan Cumi-cumi Berdarah Biru?

Kompas.com - 23/10/2021, 10:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Untungnya, makhluk laut ini dapat mengubah konsentrasi hemosianin dalam darah mereka (sebanyak 40 persen di seluruh spesies) untuk mengimbangi dan memastikan kelangsungan hidup di perairan kutub.

Baca juga: Ribuan Burung Pipit Mendadak Mati hingga Ikan Berlompatan di Pinggir Pantai, Ada Apa?

Evolusi Cumi-cumi dan Gurita

Meskipun analisis darah dan evolusi sederhana dapat menjelaskan perbedaan warna, tapi mengapa gurita tidak berevolusi untuk hidup di perairan yang lebih hangat?

Gurita memiliki rentang hidup yang relatif pendek dan kurangnya kemampuan untuk bermigrasi jarak yang jauh.

Ini sebagian besar disebabkan oleh perkawinan, gaya hidup, dan mobilitas mereka.

Baca juga: Viral, Video Ikan Cupang Terkena Sisik Nanas, Apa Penyebab dan Bagaimana Mengobatinya?

Merangkak melintasi dasar laut bukanlah cara tercepat untuk bergerak, dan dengan umur rata-rata 5-15 tahun.

Dengan kata lain, mereka harus berevolusi untuk menghadapi habitat pilihan mereka.

Tinggal di dekat ventilasi termal super panas dan perairan Arktik pada saat yang sama berarti bahwa gurita membutuhkan fleksibilitas dalam termoregulasi dan transportasi oksigen mereka.

Baca juga: Selain Cupang, Berikut Jenis Ikan Hias yang Sedang Naik Daun

Bukan satu-satunya

Cumi-cumi pantai sirip besar (Sepioteuthis lessoniana) Cumi-cumi pantai sirip besar (Sepioteuthis lessoniana)

Hal ini menjadi penyebab hemosianin pilihan yang lebih fleksibel untuk anatomi dan kebutuhan spesifik mereka.

Konsentrasi tembaga juga meningkat di perairan yang lebih dalam, sedangkan konsentrasi besi akhirnya mulai berkurang.

Oleh karena itu, ketersediaan tembaga mungkin telah menyebabkan terhentinya kemajuan evolusi cumi-cumi dan gurita, karena lingkungan mereka menyediakan banyak mineral penting.

Baca juga: Banyak Diminati, Berikut Keistimewaan hingga Sejarah Ikan Cupang di Indonesia

Namun, cumi-cumi dan gurita bukan satu-satunya makhluk berdarah selain merah.

Ada kadal berdarah hijau dari Papua Nugini yang memecah hemoglobin bekas menjadi bagian-bagian penyusunnya.

Ada juga ikan tertentu yang hidup pada suhu ekstrem dan memiliki darah yang benar-benar jernih, tidak memiliki pembawa protein untuk oksigen yang dibawa darah.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Suntik DNA Ikan Salmon yang Dilakukan Krisdayanti

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com