Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Benda Bercahaya Merah Jatuh di Langit Aceh, Ini Penjelasan BRIN, BMKG, BPBD

Kompas.com - 16/10/2021, 13:00 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video memperlihatkan benda bercahaya merah jatuh dari langit di Aceh, viral di media sosial.

Video itu dibagikan akun Instagram, @acehredaksi, Jumat (15/10/2021).

Benda bercahaya merah yang jatuh dari angkasa itu awalnya berjumlah satu buah, kemudian terbelah menjadi beberapa bagian.

Video berdurasi singkat itu direkam dalam suasana masih gelap. Pengunggah video menyebutkan fenomena itu terjadi wilayah Bener Meriah, Aceh.

"Benda bercahaya jatuh di langit Aceh. Sebuah fenomena alam yang tidak biasa dimana ada benda bercahaya terlihat jatuh dari langit. fenomena ini terjadi menjelang subuh di langit kawasan Simpang Lancang, Pintu Rime Gayo, Bener Meriah. Kamis (14/10/2021)," tulis keterangan video.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Aceh Redaksi official (@acehredaksi)

Baca juga: Pulau Jawa Masuk Musim Hujan November, Prediksi PSTA-BRIN

Penjelasan BRIN

Menjawab fenomena tersebut, Kompas.com menghubungi Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang.

Andi menduga, benda bercahaya merah yang jatuh di langit Aceh itu adalah fireball atau bola api meteor.

"Karena bola kemerahan ini tampak meledak di udara, tetapi tidak disertai dentuman, bisa jadi bola kemerahan ini adalah fireball atau bola api meteor. Bola api ini lebih terang dari Venus kecerlangannya," kata dia, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/10/2021).

Menurut Andi, warna kemerahan yang muncul pada bola api akibat kecepatan yang tinggi saat meteor melaju.

Menimbulkan reaksi kimiawi antara inti meteor dengan molekul gas nitrogen dan oksigen di sekitarnya pada atmosfer Bumi, yang ditandai dengan pijar berwarna merah.

"Dan saat ini memang sedang aktif hujan meteor Orionid sejak 2 Oktober hingga 7 November mendatang (puncak 21 Oktober) yang dapat disaksikan sejak pukul 10 malam," kata dia.

"Dan juga hujan meteor epsilon geminid yang aktif sejak 14-27 Oktober (puncak 19 Oktober) dengan waktu pengamatan yang sama dengan Orionid," imbuh dia.

Namun, guna lebih memastikan lagi benda apakah yang jatuh tersebut, Andi meminta Kompas.com untuk mengonfirmasi ke Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah Aceh.

Baca juga: Mengenal Susur Sungai, Bagaimana Prosedurnya supaya Aman?

Penjelasan BMKG dan BPBD Aceh

Terpisah, Kasi Data dan Informasi BMKG Blang Bintang Zakaria mengatakan bahwa memang Aceh sempat dihebohkan oleh video tersebut.

Ia banyak mendapat pertanyaan perihal benda bercahaya tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com