Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Cara Mudah Mencegah dan Membasmi Kutu Beras

Kompas.com - 26/09/2021, 17:00 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kumbang beras (atau lebih dikenal awam sebagai kutu beras) kerap ditemui di beras dan biji-bijian lainnya yang disimpan dalam waktu lama.

Meskipun biji-bijian atau beras sudah disimpan dengan baik di dalam wadah kedap udara, sejuk, dan kering, tapi tidak jarang kutu beras masih sering muncul.

Adakah cara sederhana untuk memastikan beras bebas dari kutu?

Baca juga: 5 Cara Hilangkan Kutu Beras dengan Sederhana

Cara mencegah kutu beras

Melansir Indian Express, 9 September 2019, Sandeep Saini, Executive Sous Chef, The Westin Sohna Resort and Spa, membagikan beberapa tips sederhana untuk menjaga nasi Anda tetap bersih dan aman untuk dikonsumsi.

1. Daun salam

Ilustrasi daun salam segar.SHUTTERSTOCK/EKATERINA KONDRATOVA Ilustrasi daun salam segar.

Ini adalah salah satu solusi terbaik untuk menyingkirkan kutu beras. Daun salam dapat ditempatkan di dalam wadah beras longgar untuk menghindari kontaminasi. Simpan nasi dalam wadah kedap udara untuk hasil yang lebih baik.

2. Cengkeh 

Ilustrasi cengkih, cengkeh. PIXABAY/ABUYOTAM Ilustrasi cengkih, cengkeh.

Cengkeh yang merupakan salah satu empon-empon bisa membantu melawan serangga untuk menghindari infestasi (serangan hama atau parasit dalam jumlah besar pada inang yang dapat menimbulkan penyakit).

Anda juga bisa menambahkan sedikit minyak cengkeh ke disinfektan yang digunakan untuk membersihkan rak lemari dan area pantry.

Baca juga: 15 Fakta Seputar Cengkeh, dari Fungsi hingga Manfaat

 

3. Simpan di lemari es

Ilustrasi membersihkan kulkas, membersihkan lemari es.SHUTTERSTOCK/ANDREY_POPOV Ilustrasi membersihkan kulkas, membersihkan lemari es.

Disarankan untuk menyimpan beras di dalam freezer segera setelah Anda membawanya pulang.

Proses ini akan memastikan semua kutu terbunuh. Anda dapat menyimpannya pada suhu kamar dalam beberapa hari setelahnya.

Hal ini juga bisa dilakukan untuk tepung gandum, tepung jagung, dan rempah-rempah.

4. Bawang putih

Bawang putih mengandung properti laktogen yang bisa melancarkan ASIUnsplash/Gaelle Marcel Bawang putih mengandung properti laktogen yang bisa melancarkan ASI

Masukkan banyak bawang putih yang belum dikupas ke dalam wadah beras dan kocok rata. Ganti bawang setelah mengering.

Hal ini dapat mencegah kutu beras masuk ke dalam penyimpanan beras. 

Baca juga: 9 Manfaat Bawang Putih yang Jarang Diketahui

 

5. Sinar matahari

Ilustrasi berasKOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Ilustrasi beras

Jika beras dalam jumlah besar telah diserang kutu, simpan di bawah sinar matahari.

Serangga tidak menyukai sinar matahari dan akan merangkak ke tempat yang gelap dan lembab.

6. Kotak korek api

IlustrasiSHUTTERSTOCK Ilustrasi

Melansir India Today, 25 Juli 2016, kotak korek api mengandung belerang dan itu tidak disukai kutu beras. Caranya dengan membiarkan kotak korek api terbuka di dekat beras.

Baca juga: Mudah, 6 Cara Alami Membasmi Kutu Beras dan Kumbang Tepung di Dapur

7. Cabai merah kering

Ilustrasi cabai merah kering khas Korea yang dipakai untuk membuat gochujang. PIXABAY/ALLY J Ilustrasi cabai merah kering khas Korea yang dipakai untuk membuat gochujang.

Cara alami terkhir yang bisa teman-teman coba untuk membasmi kutu beras adalah menggunakan cabai merah kering.

Aroma kuat dari cabai merah kering ini akan membuat kutu beras pergi dari kotak beras.

Untuk menghilangkannya, teman-teman hanya perlu memasukan beberapa buah cabai merah kering ke dalam kotak beras.

Baca juga: Cara Menanam Kelengkeng dari Bijinya agar Cepat Berbuah di Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com